- Belasan orang ditangkap karena menjarah rumah artis Uya Kuya.
- Motif penjarahan murni untuk mencari keuntungan dan menguasai harta.
- Pelaku didominasi warga sekitar, provokator utama masih dalam pencarian.
Suara.com - Polres Metro Jakarta Timur mengamankan belasan orang yang diduga terlibat dalam aksi penjarahan rumah anggota DPR RI sekaligus artis, Surya Utama alias Uya Kuya, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, menjelaskan para terduga pelaku yang ditangkap terbagi dalam dua perkara berbeda.
"Sudah belasan orang yang diamankan. Ada dua pokok perkara yang terjadi malam itu, penyerangan terhadap petugas dan penjarahan," kata Dicky Fertoffan saat dikonfirmasi pada Selasa, 2 September 2025.
Menurut Dicky, penyidik masih melakukan pengembangan guna menelusuri keterlibatan pelaku lain. Dia menegaskan, aksi yang dilakukan massa bukan didorong faktor lain, melainkan semata-mata untuk keuntungan pribadi.
"Motifnya mencari untung saja, biar menguasai harta kan," ujarnya.
Dicky mengungkapkan, sebagian besar terduga pelaku yang ditangkap merupakan warga sekitar rumah Uya Kuya. Meski begitu, polisi masih memburu provokator utama yang diduga berperan menggerakkan massa.
![Denise Chariesta mengirim karangan bunga di rumah Uya Kuya yang menjadi korban penjarahan. Denise menjadi saksi kalau Uya orang baik dan harta yang didapat sang artis jauh sebelum Uya menjadi anggota DPR RI. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/02/83781-denise-chariesta-rumah-uya-kuya.jpg)
"Warga sekitar banyaknya, untuk provokator utama masih kita cari," jelasnya.
Kronologi Penjarahan
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur sudah mengamankan sembilan orang terkait aksi penjarahan tersebut pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Baca Juga: Sebar Ulang Poster Kucing hingga Bantuan Nyaleg: Eko Patrio-Uya Kuya Kini Cari Simpati Publik?
"Sembilan orang pelaku yang kami amankan," ujar Dicky kala itu.
Dia menjelaskan, para pelaku membawa sejumlah perabotan dari rumah Uya Kuya pada Sabtu, 30 Agustus 2025 malam. Hingga kini, penyidik masih mendalami peran masing-masing pelaku yang terlibat.
“Pelaku lainnya akan kita kembangkan karena pelaku banyak sekali, dan masih didalami ya peran mereka," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dicky menuturkan bahwa Polsek Duren Sawit sebenarnya sudah berupaya mencegah massa agar tidak melakukan aksi penjarahan. Namun, imbauan petugas gagal meredam situasi.
"Polsek Duren Sawit mencoba lakukan himbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan dikategorikan sebagai pidana dan himbauan tersebut gagal," tuturnya.
Karena jumlah massa kian sulit dikendalikan, Polsek akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada Kapolres Metro Jakarta Timur. Tim gabungan dari Reskrim dan Samapta kemudian diturunkan untuk mengendalikan keadaan.