Suara.com - Setelah The Equalizer 2, Trans TV pukul 23.00 WIB malam ini akan lanjut memutar film yang tak kalah seru, Trauma Center.
Trauma Center bergenre aksi thriller yang dibintangi Bruce Willis dan Nicky Whelan. Bagaimana cerita serunya, simak sinopsis lengkapnya di sini.
Trauma Center disutradarai oleh Matt Eskandari,menjanjikan ketegangan yang intens di tengah koridor rumah sakit yang mencekam.
Namun, apakah Trauma Center berhasil memenuhi ekspektasi sebagai tontonan yang mendebarkan? Mari kita selami lebih dalam sinopsis dan ulasan film yang dirilis pada 2020 ini.
Sinopsis Trauma Center: Malam Mencekam di Rumah Sakit Terkunci
![Fim Trauma Center yang dibintangi Bruce Willis dan Nicky Whelan akan tayang Selasa (2/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/02/87105-fim-trauma-center-bruce-willis.jpg)
Trauma Center mengisahkan tentang Madison Taylor (Nicky Whelan), seorang mantan paramedis yang secara tidak sengaja terlibat dalam baku tembak antara dua polisi korup, Pierce (Tito Ortiz) dan Tull (Texas Battle), yang berakhir dengan pembunuhan keji.
Terluka dan menjadi saksi kunci, Madison dilarikan ke rumah sakit dan ditempatkan di bawah perlindungan Letnan Steve Wakes (Bruce Willis), seorang detektif polisi yang bertekad memecahkan kasus pembunuhan rekannya dan seorang informan.
Namun, apa yang seharusnya menjadi tempat perlindungan, segera berubah menjadi mimpi buruk.
Pierce dan Tull, yang menyadari bahwa peluru di kaki Madison adalah satu-satunya bukti yang dapat menyeret mereka ke penjara, memutuskan untuk menghabisinya.
Baca Juga: Gaya Satir Komedian Lapor Pak Sentil Kelakuan Anggota DPR Joget di Parlemen
Mereka melacak Madison ke rumah sakit yang terkunci, mengubah setiap sudut koridor menjadi medan perburuan yang mematikan.
![Fim Trauma Center yang dibintangi Bruce Willis dan Nicky Whelan akan tayang Selasa (2/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/02/56740-fim-trauma-center-bruce-willis.jpg)
Terjebak dan diburu di dalam rumah sakit yang terisolasi, Madison harus mengandalkan insting bertahan hidup dan kecerdasannya untuk melawan para penyerangnya seorang diri.
Sementara itu, Letnan Wakes berusaha keras untuk mencapai Madison dan mengungkap kebenaran di balik jaringan korupsi yang rumit ini.
Nicky Whelan: Bintang Sejati di Tengah Kekacauan
Meskipun Bruce Willis menjadi daya tarik utama di poster film, banyak kritikus sepakat bahwa Nicky Whelan adalah bintang sesungguhnya.
Sebagai Madison Taylor, Whelan berhasil memerankan karakter yang kuat dan mudah diidentifikasi, membawa beban narasi film ini di pundaknya.
Karakternya digambarkan sebagai sosok yang tangguh, mampu melakukan operasi darurat pada dirinya sendiri dan menciptakan jebakan improvisasi dari barang-barang di sekitarnya, untuk menggagalkan para pengejarnya.
Penampilannya yang penuh semangat dan meyakinkan menjadi salah satu sorotan utama, membuat penonton bersimpati dan mendukung perjuangannya untuk bertahan hidup.
Ia berhasil menunjukkan bahwa wanita juga bisa menjadi pahlawan aksi yang sama hebatnya dengan pria, bahkan saat terluka dan dalam kondisi tertekan.
Bruce Willis: Kehadiran yang Terbatas
Bagi para penggemar Bruce Willis, peran Letnan Steve Wakes mungkin sedikit mengecewakan.
Sebagian besar ulasan menyebutkan bahwa waktu layar Willis sangat minim, dan penampilannya seringkali digambarkan sebagai kurang bersemangat, datar, atau tidak mearik.
Ini adalah pola yang sering terlihat dalam beberapa film direct-to-video Willis belakangan ini, di mana ia muncul untuk peran yang lebih kecil, seringkali hanya di awal dan akhir cerita, untuk memberikan nama besar pada proyek tersebut.
Meskipun demikian, kehadirannya tetap memberikan bobot pada narasi sebagai detektif yang gigih, meskipun perannya lebih sebagai pendukung yang muncul di saat-saat krusial.
Sebuah Thriller Die Hard di Rumah Sakit?
Konsep Trauma Center seringkali dibandingkan dengan formula klasik Die Hard, seorang pahlawan tunggal yang terjebak di satu lokasi dan harus melawan penjahat.
Dalam kasus ini, rumah sakit yang luas dan kosong menjadi latar yang ideal untuk permainan kucing-dan-tikus yang menegangkan.
Film ini mencoba mengadaptasi formula tersebut dengan Madison sebagai "John McClane" versi rumah sakit, yang berjuang melawan polisi korup yang haus darah.
Meskipun premisnya menjanjikan, beberapa kritikus merasa bahwa film ini gagal memanfaatkan potensi penuhnya, menghasilkan pengalaman yang "generik" dan "mudah dilupakan".
Ulasan Kritis: Antara Ketegangan dan Klise
Secara keseluruhan, Trauma Center menerima ulasan yang beragam, cenderung negatif.
Film ini dipuji karena penyutradaraannya yang solid dan sinematografinya yang lumayan, tetapi dikritik karena plotnya yang klise dan kurangnya orisinalitas.
Alur cerita yang mengandalkan tropi film aksi yang sudah dikenal, seperti polisi korup, saksi yang terluka, dan sandera, membuat film ini terasa kurang istimewa.
Meskipun demikian, bagi penggemar thriller aksi yang mencari tontonan ringan dengan adegan kejar-kejaran dan baku tembak yang kompeten, Trauma Center mungkin masih bisa dinikmati.
Trauma Center adalah film thriller aksi yang mencoba menghadirkan ketegangan di lingkungan rumah sakit yang terkunci.
Meskipun Bruce Willis menjadi daya tarik nama, Nicky Whelan-lah yang benar-benar bersinar sebagai protagonis yang tangguh dan karismatik.
Film ini mungkin tidak akan menjadi klasik yang dikenang, tetapi bagi penonton yang mencari hiburan aksi yang cepat dan fokus pada perjuangan seorang wanita untuk bertahan hidup, Trauma Center menawarkan momen-momen ketegangan yang cukup.