- Ferry Irwandi kritik pemerintah karena dianggap lebih fokus menyalahkan mahasiswa ketimbang menyelesaikan akar masalah.
- Ia soroti kenaikan tunjangan DPR yang dianggap tak sensitif di tengah kesulitan ekonomi rakyat.
- Ferry tegaskan mahasiswa bukan biang kerusuhan, dan rakyat ingin hidup damai, bukan dalam ketegangan.
Suara.com - Ferry Irwandi mengkritik sikap pemerintah dalam merespons gelombang demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan di berbagai kota.
Menurutnya, negara justru lebih sibuk menyalahkan mahasiswa ketimbang menyelesaikan akar persoalan.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam program Rakyat Bersuara iNews pada Selasa, 2 September 2025.
“Kenapa aparat represif? Kenapa kebijakan publik seperti ini?” tanya Ferry.
Ia juga menyinggung kenaikan tunjangan anggota DPR, yang jadi puncak kemarahan masyarakat karena wakil mereka dinilai tidak sensitif di tengah kondisi sulit.

“Kenapa ketika daya beli sedang menurun, orang-orang sulit mencari pekerjaan, anggota DPR harus naik tunjangan?” ujarnya lagi.
Ferry menegaskan bahwa yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah adalah penyebab utama keresahan rakyat.
“Kenapa bukan itu yang dibahas? Kenapa yang dibahas selalu adik-adik mahasiswa ini?” tegasnya.
Ferry tegas menolak anggapan bahwa mahasiswa menjadi aktor tunggal dalam kerusuhan yang terjadi.
Baca Juga: Ferry Irwandi Kabarkan Kondisi Terkini Bandung Usai Aparat Serang Kampus
“Kenapa selalu dibilang, ‘Oh, ini aksi, aksi terorisme.’ Mereka penjahatnya, bukan kami,” ucapnya.
Ferry tak lupa menekankan bahwa masyarakat juga tidak menginginkan situasi kehidupan yang mencekam seperti beberapa hari ke belakang.
“Emang kita nggak mau hidup tenang, hidup damai? Banyak orang yang mau kerja,” tandas Ferry.