Kutukan Kursi Parlemen Bagi Artis: 11 Bulan Tumbang hingga Mundur Demi Anak

Yohanes Endra Suara.Com
Rabu, 03 September 2025 | 13:07 WIB
Kutukan Kursi Parlemen Bagi Artis: 11 Bulan Tumbang hingga Mundur Demi Anak
Uya Kuya dan Eko Patrio (Instagram/ekopatriosuper/king_uyakuya)
Baca 10 detik
  • Kontroversi dan sanksi partai menghentikan karier politik artis.
  • Alasan pribadi seperti keluarga juga jadi penyebab artis mundur.
  • Popularitas tak menjamin kemenangan, banyak artis gagal di pemilu.

Suara.com - Gemerlap dunia hiburan tak selamanya menjadi jaminan mulusnya karier seorang artis di panggung politik. 

Kursi empuk di Senayan yang diperebutkan dengan modal popularitas ternyata bisa goyah dalam sekejap. 

Fenomena ini kembali menjadi sorotan setelah sejumlah artis yang baru saja dilantik harus menerima pil pahit.

Kabar terbaru datang dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang secara mengejutkan menonaktifkan dua kadernya yang juga artis ternama, Eko Patrio dan Uya Kuya, dari keanggotaan DPR RI. 

Keputusan ini diumumkan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dan berlaku efektif sejak 1 September 2025.

Keputusan ini secara praktis mengakhiri kiprah mereka di Senayan yang baru berjalan selama 11 bulan, sejak dilantik pada 1 Oktober 2024 lalu.

"Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025," ujar Viva Yoga dalam keterangan resminya.

Langkah tegas ini diambil sebagai buntut dari kontroversi yang memantik amarah publik. Keduanya dinilai tidak menunjukkan empati di tengah situasi masyarakat yang sulit terkait kenaikan tunjangan anggota dewan. 

Puncaknya adalah unggahan video parodi Eko Patrio yang seolah menyepelekan kritik publik, disusul aksi serupa oleh Uya Kuya.

Baca Juga: Diburu Polisi, Siapa Dalang Aksi Penjarahan Rumah Uya Kuya di Duren Sawit Jaktim?

Namun, Eko dan Uya tidak sendirian. Badai penonaktifan juga menerpa artis lain di partai berbeda. Partai NasDem mengambil langkah serupa terhadap Ahmad Sahroni dan aktris Nafa Urbach. 

Partai Golkar juga menonaktifkan Adies Kadir setelah komentarnya soal kenaikan tunjangan menuai polemik. 

Meski status "nonaktif" tidak dikenal dalam UU MD3 dan dianggap sebagai cara partai meredam amarah publik, langkah ini secara efektif menghentikan sementara kiprah mereka di parlemen.

Tamu Podcast Uya Kuya ini Ngaku Gak Dikasih Ongkos dan Gagal Tayang (Instagram/putri_zulhas)
Tamu Podcast Uya Kuya ini Ngaku Gak Dikasih Ongkos dan Gagal Tayang (Instagram/putri_zulhas)

Beda Cerita, Bella Shofie Pilih Mundur Demi Keluarga

Tak semua karier singkat artis di politik berakhir karena kontroversi atau sanksi partai. 

Ada pula yang memilih untuk menanggalkan jabatan terhormat itu atas kemauan sendiri, seperti yang dilakukan oleh Bella Shofie.

Bella, yang berhasil lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Buru, Maluku, dari Partai NasDem pada Pemilu 2024, membuat keputusan mengejutkan dengan mengundurkan diri.

Padahal, masa jabatannya belum genap satu tahun setelah dilantik pada 30 September 2024.

Melalui akun media sosialnya, Bella mengumumkan pengunduran dirinya secara resmi pada Agustus 2025.

Alasannya pun sangat personal dan menyentuh. Bella mengaku keputusannya adalah hasil perenungan panjang antara tugas publik dan panggilan hati sebagai seorang ibu.

“Keputusan ini merupakan renungan panjang antara panggilan tugas dan suara hati. Di tengah riuhnya amanah publik, ada suara lembut yang memanggil dari rumah, suara seorang anak yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang tak tergantikan,” ungkapnya.

Sikap Bella ini menunjukkan sisi lain dari kerasnya dunia politik, di mana prioritas keluarga bisa menjadi alasan utama untuk melepaskan karier yang baru saja dirintis.

Tak Hanya Dinonaktifkan, Banyak yang Gugur Sebelum Berperang

Jauh sebelum drama penonaktifan ini, banyak artis yang harus mengubur mimpinya menjadi wakil rakyat karena gagal meraup suara yang cukup di pemilihan legislatif. 

Panggung politik terbukti lebih kejam dari panggung hiburan, di mana popularitas saja tidak cukup menjadi tiket menuju Senayan.

Pada Pemilu 2024, sederet nama beken harus menerima kenyataan pahit. Musisi Anang Hermansyah dan Kris Dayanti, yang sebelumnya sudah pernah menjabat, gagal mempertahankan kursinya. 

Nasib serupa dialami oleh para pendatang baru yang mencoba peruntungan.

Nama-nama seperti Vicky Shu, yang bahkan sudah dua kali gagal dalam pencalonan, menunjukkan betapa sulitnya menembus benteng parlemen. 

Begitu pula dengan Jeje Ritchie Ismail atau Jeje Govinda, suami dari Syahnaz Sadiqah, yang harus menelan kekalahan dalam upaya pertamanya menjadi calon legislatif.

Deretan artis lain yang juga gagal antara lain Hengky Kurniawan dari PDIP, pedangdut Gita KDI, hingga komedian Ronal Surapradja.

Kegagalan mereka membuktikan bahwa elektabilitas seorang artis tidak selalu berbanding lurus dengan perolehan suara di daerah pemilihan yang ketat.

Fenomena ini menjadi cermin bahwa karier politik bagi seorang selebriti bisa sangat singkat dan penuh ketidakpastian.

Dari yang terpaksa berhenti di tengah jalan karena kebijakan partai hingga yang impiannya kandas di kotak suara, panggung DPR bukanlah akhir yang selalu bahagia bagi setiap artis yang mencobanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?