Suara.com - Dokter Richard Lee baru-baru ini mengundang Virdian Aurellio Hartono untuk berbincang di YouTube miliknya.
Dalam kesempatan tersebut, dr Richard Lee menyinggung anggota DPR yang mengaku akan memberikan gajinya untuk masyarakat dapilnya.
"Kemarin ada salah satu artis yang jadi anggota DPR, setelah diprotes, terus dia ngomong, 'saya akan memberikan semua gaji saya untuk guru-guru, masyarakat di bawah saya,'" ujar dr Richard.
Potongan konten YouTube tersebut dibagikan dr Richard Lee sendiri melalui akun Instagram-nya pada Kamis, 4 September 2025.
"Gua ngomong, itu adalah hal yang paling goblok yang pernah gua denger," kata dokter estetika yang baru saja mualaf ini.
Menurut Dokter Richard Lee, menyerahkan gaji kepada masyarakat sama halnya dengan tidak mau bekerja.
Virdian Aurellio Hartono pun sepakat apabila yang harus dibenahi adalah sistem, bukan gaji.
"Misalnya lu kerja di perusahaan besar, terus lu ngomong, 'gajiku akan kukasih ke karyawanku semuanya.' Bodoh enggak?" ucap dr Richard Lee.
Baca Juga: Guru Besar Musni Sebut Tak Ada Gunanya Pecat Uya Kuya, Sahroni Hingga Nafa Urbach
Sependapat, Virdian menilai anggota DPR RI seharusnya meningkatkan performa dan kontribusi mereka kepada rakyat.
"Kecuali lu korupsi jauh lebih banyak daripada gajimu sehingga gajimu terlalu kecil dilihatnya sehingga gaji, 'ya udah bagi karyawan aja,'" sentil dr Richard.
Sebagaimana diketahui, rakyat Indonesia berdemonstrasi sejak 25 Agustus 2025 setelah terungkap tunjangan anggota DPR mencapai Rp100 juta per bulan.
![Nafa Urbach. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/05/25432-nafa-urbach.jpg)
Salah satu tunjangan terbesar adalah tunjangan rumah yakni Rp50 juta, yang dianggap layak oleh Nafa Urbach.
Sebagai warga Bintaro yang harus macet-macetan ke Gedung DPR RI di Senayan setiap hari, Nafa Urbach bersimpati kepada sesama anggota dewan dari luar kota.
Pembelaan Nafa Urbach terkait Tunjangan Rumah DPR memantik amarah pengguna media sosial.
Seolah untuk meredam amarah publik, Nafa Urbach berjanji akan memberikan gajinya kepada masyarakat dapil Jawa Tengah 6 yang memilihnya, khususnya guru.
Meski dr Richard Lee tak menyebutkan nama, warganet meyakini apabila sindirannya ditujukan kepada Nafa Urbach.
Pernyataan Nafa Urbach soal memberikan gajinya kepada masyarakat dirasa dr Richard Lee tak masuk akal.
Sebab Nafa Urbach adalah seorang artis sebelum menjadi anggota DPR RI, bukan pengusaha.
"Kecuali kayak gini, gue punya klinik kecantikan Athena. Gue punya perusahaan besar. Gue ada duit lah, pemasukan gue. Terus gue mau mendedikasikan diri ke pemerintah," tutur dr Richard Lee.
"'Gue enggak butuh duit deh, pokoknya gue pengin benerin nih tentang skincare' misalnya kayak gitu ya," katanya.
Apabila Nafa Urbach punya penghasilan lain selain menjadi anggota DPR, maka wajar ingin memberikan gaji kepada masyarakat.
"Ini enggak ada job lain, enggak ada perusahaan lain, enggak ada sampingan lain, terus ngasih gaji ke (masyarakat). Logic enggak?" kata dr Richard Lee mempertanyakan.
Melihat masyarakat justru senang dengan janji Nafa Urbach, dr Richard Lee mengaku miris.
"Terus yang di bawah ngerasa seneng. 'Hore, terima kasih. Anda baik sekali. Anda.. wah saya pilih lagi lah nanti,'" tutur Richard Lee.
Virdian Aurellio Hartono pun merasa yang dilakukan Nafa Urbach tersebut adalah sebuah pembodohan.
Di sisi lain, Nafa Urbach telah dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat atau NasDem per tanggal 1 September 2025.
Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni dari Partai NasDem sama-sama dinonaktifkan karena pernyataan yang tidak memiliki empati sebagai wakil rakyat.
Namun nyatanya Nafa Urbach memiliki bisnis selain pekerjaannya sebagai artis sejak 1994 dan anggota DPR RI pada 2024, tak seperti dugaan dr. Richard Lee.
Nafa Urbach berbisnis Beauty Water Spray, kafe bernama Kedai CLBK, minuman cokelat, dan restoran seafood.
Hanya saja nasib bisnis-bisnis Nafa Urbach tidak diketahui lantaran sulit ditemukan di mesin pencarian Google sekalipun.
Sementara menurut LHKPN, kekayaan Nafa Urbach hingga 28 Mei 2024 mencapai Rp20,2 miliar.
Kontributor : Neressa Prahastiwi