Review The Conjuring: Last Rites: Penutup yang Antiklimaks dan Kurang Gong

Jum'at, 05 September 2025 | 21:15 WIB
Review The Conjuring: Last Rites: Penutup yang Antiklimaks dan Kurang Gong
The Conjuring Last Rites (X @WatchmenID)

Suara.com - Penantian panjang para penggemar horor akhirnya berakhir dengan dirilisnya The Conjuring: Last Rites, yang digadang-gadang sebagai babak penutup dari film paranormal paling ikonik Ed dan Lorraine Warren.

Berdasarkan ulasan dari akun pengamat film @WatchmenID di platform X, film ini membawa kembali mengisahkan duo paranormal, Ed dan Lorraine Warren untuk satu kasus terakhirnya.

"Intinya Ed dan Lorraine Warren kembali menemukan klien. Awalnya mereka udah memutuskan untuk pensiun, tapi karena suatu dan lain hal mereka akhirnya sepakat untuk ambil kasus lagi. Kali ini anaknya terlibat cukup banyak," tulis akun X @WatchmenID.

Bagi penonton baru, tak perlu khawatir harus menonton semua film The Conjuring sejak awal tetapi cukup mengenali tokoh-tokoh dalam film horor tersebut.

"Ya sebaiknya cukup familiar sama karakter-karakter utamanya aja, tapi ga semua filmnya harus ditonton. Setidaknya cukup tau Ed dan Lorraine Warren dan familiar sama Annabelle aja udah cukup," kata akun X tersebut.

Pada film ini, pesona Ed dan Lorraine Warren sebagai paranormal pun masih menjadi daya tarik utama meskipun tak se-asyik film The Conjuring sebelumnya.

"Yang masih jadi salah satu daya tarik Conjuring itu ya memang duo Vera Farmiga dan Patrick Wilson sih. Dan di film terbarunya kali ini pun mereka bisa nge-delivery itu dengan cukup baik," puji akun @WatchmenID.

The Conjuring: Last Rites dinilai terlalu banyak menjejalkan drama keluarga yang membuat porsi horornya terasa timpang.

"Masih soal drama antara Ed dan Lorraine, film ini nambahin porsi yang cukup banyak terkait drama keluarga, terutama relasi antara mereka berdua, Judy (anaknya) dan (Ben) calon menantunya," imbuhnya.

Baca Juga: Moonfall: Ketika Bulan Menghantam Bumi dan Teori Konspirasi Terbukti, Malam Ini di Trans TV

Hal ini justru membuat film terasa lebih santai dibandingkan film The Conjuring sebelumnya.

Film ini juga berjalan di atas dua plot paralel, yakni konflik internal keluarga Warren dan teror gaib yang dialami keluarga Smurl. Sayangnya, perpaduan keduanya terasa gagal total.

The Counjuring Last Rites (X @WatchmenID)
The Counjuring Last Rites (X @WatchmenID)

"Ada dua plot yang berjalan beriringan di film ini. Antara drama keluarga Warren, dan sang klien keluarga Smurl yang diteror ancaman gaib (seperti biasa)," jelasnya.

"Yang jujur pas nonton tuh bikin bingung dan serba nanggung buat dinikmati. Cara film ini nge-delivery dua plot yang jalan beriringan itu enggak berkesinambungan dengan baik."

Selain itu, drama keluarga yang diselipkan dalam film ini juga dinilai merusak ketegangan yang sudah dirasa oleh penonton.

"Pas lagi tegang-tegangnya, eh diselip drama keluarga. Pas lagi lucu gemes nontonin tektokan sama calon mertua eh tiba-tiba diseling horor. Rasanya campur aduk, in a bad way," katanya.

"Durasinya yang cukup panjang terasa enggak bisa dimaksimalin dengan baik," ujarnya.

Akibatnya, kedua plot terasa dangkal dan nilai horor dalam film tersebut tak terlalu berasa.

"Drama non horornya jujur cukup menarik, tapi enggak se-engaging itu juga. Teror dan lore horornya pun terasa enggak digali dengan baik jadi banyak info yang enggak tersampaikan. Alhasil? Dragging (seret) di sana sini," katanya.

Salah satu elemen paling krusial dari semesta Conjuring yakni latar belakang cerita sang iblis justru menjadi titik terlemah di film ini.

"Yang bikin seri Conjuring menarik itu kan salah satunya terkait backstory dari si jurig yang ganggu kan? Nah kami enggak nemu tuh kedalaman cerita terkait jurignya di film ini," ucapnya.

Penonton juga seolah dibuat untuk bertanya-tanya soal kekuatan sang iblis sampai akhir film.

"Kami tuh sampai akhir masih enggak bisa menangkap kenapa jurig di film ini segitu 'epic'-nya sampe bikin Ed dan Lorraine sempat menghindar dari entitas gaib yang satu ini. Dan rasanya ganggu banget aja," katanya.

Fokus yang berlebihan pada drama keluarga Warren membuat inti cerita horornya terpinggirkan.

"Filmnya seolah terlalu sibuk kasih porsi drama keluarga Warren agar ini nanti jadi penutup yang dramatis bla bla bla bla. Bikin elemen horor dari keluarga yang tertimpa kesialan ini enggak cukup banyak dapat highlight. Dan itu yang kerasa kurang banget di seri ini," tuturnya.

Dari segi eksekusi horor, akun X tersebut menilai tidak ada inovasi yang berarti.

"Secara eksekusi horor jumpscare dan lain-lainnya pun enggak ada treatment yang kerasa 'beda banget' dari seri yang sudah-sudah. Iya takut, serem, ngagetin tapi 'ya udah'," katanya.

Akun X tersebut juga menilai kemunculan Annabelle pun terasa seperti fan service yang tidak perlu.

"Plus buat kami agak cukup ganggu juga kenapa Annabelle kudu dimunculin lagi sih tanpa urgensi yang gimana-gimana juga," ujarnya.

Sebagai sebuah penutup, film ini terasa antiklimaks yang tidak memiliki keistimewaan.

"Sebagai sebuah penutup sih ya agak kurang gong aja yak. Secara horor enggak cukup istimewa, secara drama dan sisi emosional terhadap karakter-karakter utamanya pun enggak ada rasa: 'yaaah enggak bisa ketemu lagi sama Ed dan Lorraine Warren lagi huhuhu', enggk ada tuh," imbhunya.

Akun X tersebut tak mengatakan film The Conjuring: Last Rites ini wajib ditonton atau tidak.

Namun, ia mempersilahkan orang-orang yang sudah mengikuti The Conjuring sebelumnya boleh menontonnya sebagai penutup.

"Ya kalau kalian udah ngikutin Conjuring dari awal sampai akhir tonton aja, toh film terakhir juga (katanya)," saran @WatchmenID.

"Tapi jatuhnya memang jadi film horor dengan jumpscare khas Hollywood pada umumnya aja," tuturnya sambil memberi rating untuk film ini pancakes/10.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?