Lebih lanjut, ia menggambarkan bagaimana ketika seseorang telah berhasil mencapai satu level kenyamanan, maka ia akan berusaha untuk terus mengejar lebih banyak lagi, meskipun sudah hidup dalam kemewahan.
“Itu sebenarnya adalah ilmu psikologis dasar setiap manusia. Ketika kita udah mencapai pada titil level yang segini, kita pengin naik lagi,” ungkapnya.
Namun, di balik segala kemewahan itu, ia juga merasakan tekanan besar yang datang bersama perannya sebagai anggota DPR.
“Kayak hidup tuh is a very in fast track ya, jadi kayaknya tuh habis ini kayak dikejar-kejar gitu loh. Soalnya kan harus mempertanggungjawabkan amanatnya ke rakyat lah, ke DPR juga, ke partai juga, jadi kayaknya enggak ada waktu buat really calm down, terus buat anak, buat suami,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa kini telah menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidupnya setelah meninggalkan dunia politik.
“Jadi sekarang asli totally happy, benar-benar tenang,” ujarnya.
Ia juga menyadari bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak selalu harus dicapai dengan menjadi anggota DPR atau politikus.
“Mungkin ini juga yang menjadi pembeda ya, karena ternyata akhirnya aku bisa menemukan bahwa untuk mencapai tingkat kesejahteran seseorang, enggak mesti harus lewat jalan jadi anggota DPR kok, atau jadi politikus,” pungkasnya.
Kontributor : Rizka Utami
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'