Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato

SumarniIsmail Suara.Com
Kamis, 11 September 2025 | 14:33 WIB
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
Profil Charlie Kirk (X)
Baca 10 detik
  • Charlie Kirk tewas tertembak saat pidato di Utah, memicu duka dan kehebohan di dunia politik AS.
  • Ia dikenal sebagai tokoh konservatif muda pro-Trump, pendiri Turning Point USA, dan vokal dalam isu-isu kontroversial.
  • Kematian tragisnya sorot kerasnya polarisasi dan kekerasan politik di Amerika Serikat saat ini.

Suara.com - Dunia politik Amerika Serikat berduka sekaligus terkejut atas kematian tragis Charlie Kirk, salah satu figur muda paling berpengaruh di gerakan konservatif.

Di usianya yang baru 31 tahun, Kirk tewas setelah sebuah peluru menembus lehernya saat ia sedang berapi-api menyampaikan pidato di sebuah universitas di Utah, pada Rabu, 10 September 2025 waktu setempat.

Insiden ini sontak menjadi sorotan utama, menambah catatan kelam dalam sejarah kekerasan senjata di AS.

Pengumuman kematiannya disampaikan langsung oleh mentor politiknya, Donald Trump. Melalui platform Truth Social, mantan presiden itu menulis dengan nada duka.

"Charlie Kirk yang hebat, dan bahkan legendaris, telah meninggal dunia," tulis Trump.

Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)
Profil Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)

"Tidak ada yang memahami atau memiliki hati anak muda di Amerika Serikat lebih baik daripada Charlie."

Lalu, siapakah sebenarnya Charlie Kirk hingga kematiannya mengguncang panggung politik AS?

Lahir di pinggiran kota Chicago, Kirk adalah sebuah fenomena. Tanpa menyelesaikan kuliah, ia mendedikasikan hidupnya untuk menjadi aktivis sejak remaja.

Pada usia 18 tahun, ia mendirikan Turning Point USA, sebuah gerakan pemuda yang dalam satu dekade meroket menjadi organisasi konservatif muda terbesar di negara itu.

Baca Juga: Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka

Gerakannya dikenal militan dalam membina aktivis-aktivis sayap kanan, yang sebagian di antaranya terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Kirk adalah perwujudan dari Trumpisme bagi generasi milenial dan Gen Z. Ia adalah anak emas Trump, seorang juru bicara karismatik yang dengan cerdas dan provokatif menyebarkan ideologi junjungannya.

Charlie Kirk dan Presiden Donald Trump (instagram.com/charliekirk1776)
Profil Charlie Kirk (instagram.com/charliekirk1776)

Dengan jutaan pengikut di media sosial, ia tanpa ragu mendukung klaim palsu Trump tentang kecurangan pemilu 2020 dan menggunakan platformnya untuk menyerang kaum migran serta komunitas transgender.

Metode khasnya adalah tur ke universitas-universitas di seluruh Amerika, di mana ia menantang mahasiswa berhaluan progresif untuk berdebat secara langsung.

Pertukaran argumen yang cepat dan seringkali panas ini menjadi konten viral, semakin melambungkan namanya. Ironisnya, acara di Utah yang menjadi akhir hayatnya adalah bagian dari tur debat tersebut.

Kyle Spencer, seorang penulis yang meneliti gerakan Kirk, menggambarkannya sebagai seorang nasionalis Kristen yang karismatik, yang pada dasarnya bertindak sebagai juru bicara Trumpisme dan ide-ide ekstremis.

Pengaruhnya semakin besar melalui podcast The Charlie Kirk Show, yang menjadi salah satu acara paling populer di AS.

Di sana, ia kerap menyajikan narasi-narasi kontroversial yang mendukung Trump, mulai dari teori konspirasi COVID-19 hingga tuduhan tak berdasar.

Salah satu yang paling terkenal adalah ketika ia menuduh imigran Haiti memakan kucing dan anjing di Ohio—sebuah klaim palsu yang kemudian diulangi oleh Trump dalam debat presidensial.

Kematian Charlie Kirk tidak hanya meninggalkan lubang besar di kubu konservatif muda, tetapi juga menjadi pengingat brutal tentang betapa terpolarisasinya lanskap politik Amerika saat ini.

Ia adalah seorang bintang yang bersinar terang karena kontroversinya, dan kini cahayanya padam secara tragis.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI