Suami Mpok Alpa Cuma Bisa Tidur Satu Jam dalam Seminggu: Kalau Merem Ingat Almarhumah

Senin, 15 September 2025 | 15:03 WIB
Suami Mpok Alpa Cuma Bisa Tidur Satu Jam dalam Seminggu: Kalau Merem Ingat Almarhumah
Mpok Alpa dan suaminya, Aji Darmaji. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Suami Mpok Alpa, Aji Darmaji, berduka dan sulit tidur.
  • Anak-anaknya kini sudah berangsur-angsur mulai stabil.
  • Momen kebersamaan keluarga menjadi kenangan yang paling berat.

Suara.com - Duka lara masih menyelimuti sanubari Aji Darmaji, suami dari mendiang komedian Mpok Alpa.

Pria yang akrab disapa Idung itu berbagi cerita pilu mengenai kondisi psikisnya usai ditinggal sang belahan jiwa untuk selamanya.

Hal tersebut diungkapkannya dalam sesi wawancara di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin, 15 September 2025.

Aji Darmaji mengaku mengalami kesulitan hebat untuk sekadar memejamkan mata di malam hari.

Bahkan dalam sepekan terakhir, ia mengungkapkan hanya bisa merasakan tidur selama satu jam saja.

"Mimpi mah belum, kalau keingat pasti. Setiap harinya pasti keingat. Saya kayak satu minggu ini, saya tidur baru satu jam," beber Aji.

Mpok Alpa dan suami, Aji Darmaji. (Instagram/@jie.langit)
Mpok Alpa dan suami, Aji Darmaji. (Instagram/@jie.langit)

Bayang-bayang almarhumah istrinya disebut selalu muncul setiap kali ia mencoba untuk beristirahat.

"Kalau merem tuh ingat almarhum, saya langsung bangun lagi. Nggak tidur lagi," jelas Aji.

Tak hanya dirinya, Aji Darmaji juga membeberkan kondisi terkini buah hatinya yang masih berjuang menerima kenyataan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Nagita Slavina Adopsi Bayi Kembar Mendiang Mpok Alpa?

Ia menyebut bahwa anak-anaknya kini sudah berangsur-angsur stabil, meski belum sepenuhnya pulih dari rasa kehilangan.

"Kondisi anak-anak, ya, sudah mulai agak stabil, ya," kata Aji.

Namun menurutnya, ada waktu-waktu tertentu yang terasa begitu berat bagi anak-anaknya, yakni saat kenangan bersama sang ibunda menyeruak kuat.

Momen-momen krusial itu adalah waktu setelah salat Maghrib dan Isya, di mana keluarga mereka biasanya berkumpul untuk makan bersama.

"Waktu habis Maghrib atau habis Isya, kami makan bareng tuh biasanya, 'kan? Itu hal-hal yang kayak gitu tuh yang nggak bisa dilupain, nggak bisa hilang," kisah Aji.

"Kayak hal waktu-waktu masuk waktunya ibadah, dari mulai Subuh, Ashar, atau Maghrib tuh, itu biasa kami bareng-bareng, kayak gitu. Itu yang kami juga nggak bisa lupain hal-hal kayak gitu," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI