Suara.com - Park Chan Wook dikenal sebagai salah satu sutradara Korea Selatan paling berpengaruh di dunia Internasional.
Namanya melejit berkat gaya penyutradaraan yang unik yakni visual estetis, alur penuh twist, dan tema balas dendam yang menyayat psikologis.
Lewat film-filmnya, Park bukan hanya menghadirkan hiburan, melainkan juga refleksi sosial, moralitas, hingga sisi gelap manusia.
Termasuk No Other Choice pada 1 Oktober 2025 di bioskop Indonesia, berikut tujuh film terbaik Park Chan Wook yang wajib kamu tonton.
1. Sympathy for Mr. Vengeance (2002)

Film ini membuka trilogi Vengeance yang menjadi identitas Park Chan Wook sebagai sutradara sekaligus penulis naskah.
Ceritanya mengikuti Ryu (Shin Ha Kyun), seorang pemuda tunarungu yang terjebak dalam keputusasaan saat berusaha mencari donor ginjal untuk adiknya.
Usaha melalui jalur ilegal gagal total, bahkan membuatnya kehilangan uang. Bersama pacarnya, Ryu lalu menculik anak seorang pengusaha kaya.
Namun rencana itu justru berubah menjadi tragedi berdarah.
Baca Juga: 7 Film Horor Indonesia Tayang Oktober 2025, Siap Bikin Jantung Copot!
Film ini menyoroti bagaimana keputusan salah dapat berujung pada siklus balas dendam yang tak berkesudahan.
2. Oldboy (2003)

Oldboy adalah film paling ikonik dari Park Chan Wook sekaligus yang membuatnya meraih Grand Prix di Festival Film Cannes 2004.
Kisahnya tentang Oh Dae Su (Choi Min Sik) yang diculik dan dipenjara selama 15 tahun tanpa alasan, lalu dibebaskan begitu saja.
Dia hanya diberi waktu lima hari untuk menemukan dalang di balik penderitaannya.
Film ini bukan sekadar thriller, melainkan juga tragedi penuh kejutan, termasuk plot twist yang kini melegenda di dunia perfilman.
Aksi brutal, visual bergaya komik, serta narasi penuh misteri menjadikan Oldboy sebagai salah satu film Korea terbaik sepanjang masa.
3. Lady Vengeance (2005)

Film penutup trilogi Vengeance ini menyoroti sosok Lee Geum Ja (Lee Young Ae), seorang perempuan yang dipenjara 13 tahun atas tuduhan palsu menculik dan membunuh anak kecil.
Setelah keluar, dia menyusun balas dendam penuh strategi kepada pelaku sebenarnya, Guru Baek (Choi Min Sik).
Park Chan Wook menggabungkan elemen keindahan visual dengan kengerian moral dalam film ini.
Tokoh Geum Ja tampil bukan hanya sebagai korban, tetapi juga simbol kekuatan perempuan yang menuntut keadilan atas hidupnya yang hancur.
4. Thirst (2009)

Berbeda dari trilogi sebelumnya, Thirst menghadirkan kisah horor vampir dengan nuansa religius dan erotis.
Sang Hyun (Song Kang Ho), seorang pastor Katolik, berubah menjadi vampir setelah gagal mengikuti eksperimen medis.
Konflik batin muncul saat dia mencoba tetap berpegang pada iman, tetapi juga tergoda pada dorongan darah dan cinta terlarang dengan istri sahabatnya, Tae Ju (Kim Ok Vin).
Film ini memenangkan Jury Prize di Festival Film Cannes dan memikat karena cara Park memadukan horor, romansa, dan tragedi kemanusiaan.
5. The Handmaiden (2016)

Diadaptasi dari novel Fingersmith karya Sarah Waters, Park Chan Wook memindahkan setting cerita ke Korea era pendudukan Jepang.
Sook Hee (Kim Tae Ri), seorang pencopet, disewa untuk menjadi pelayan Lady Hideko (Kim Min Hee) sebagai bagian dari skema penipuan.
Namun, hubungan keduanya berkembang menjadi kisah cinta yang sensual sekaligus penuh pengkhianatan.
Dengan visual yang indah dan alur cerita berlapis, The Handmaiden mendapat pujian luas dan masuk nominasi BAFTA.
Film ini membuktikan keahlian Park dalam menyajikan kisah kompleks dengan detail artistik kelas dunia.
6. Decision to Leave (2022)

Film ini memperlihatkan sisi lain Park Chan Wook lewat kisah cinta penuh dilema moral.
Detektif Jang Hae Jun (Park Hae Il) menyelidiki kematian seorang pria yang jatuh dari gunung.
Dia lalu bertemu istri korban, Song Seo Rae (Tang Wei). Meski mencurigainya, dia justru jatuh cinta pada wanita tersebut.
Perpaduan antara misteri kriminal dan romansa gelap menjadikan film ini terasa segar.
Decision to Leave meraih penghargaan Best Director di Festival Film Cannes 2022 dan mempertegas posisi Park sebagai sutradara kelas dunia.
7. No Other Choice (2025)

Film terbaru Park Chan Wook ini menampilkan kisah Man Su (Lee Byung Hun), seorang ahli industri kertas yang dipecat dari pekerjaannya setelah puluhan tahun setia pada perusahaan.
Terdesak kebutuhan keluarga, dia mencoba melamar ke perusahaan saingan, tapi justru dihina.
Dari titik terendah itu, Man Su mengambil keputusan ekstrem untuk menyingkirkan para pesaingnya.
Selain Lee Byung Hun, film ini juga dibintangi Son Ye Jin hingga Cha Seung Won.
No Other Choice diprediksi menjadi drama thriller yang mengguncang emosi penonton sekaligus menegaskan kembali keahlian Park dalam mengupas sisi kelam manusia.
Bagi pecinta film Korea dan sinema dunia, jangan lewatkan No Other Choice yang tayang mulai 1 Oktober 2025 di bioskop Indonesia.
Kontributor : Chusnul Chotimah