-
Misi kemanusiaan aktris Wanda Hamidah untuk menembus Gaza telah gagal.
-
Kapal yang ditumpanginya tidak mendapatkan izin untuk melanjutkan pelayaran ke Gaza.
-
Wanda Hamidah terpaksa kembali ke Indonesia dengan perasaan sedih dan kecewa.
Suara.com - Perjuangan aktris sekaligus aktivis Wanda Hamidah untuk mencapai Gaza, Palestina, harus berakhir dengan pilu.
Setelah 31 hari meninggalkan Tanah Air, misinya untuk menembus blokade dan memberikan bantuan harus kandas di tengah perjalanan.
Kabar memilukan ini disampaikan langsung oleh Wanda Hamidah melalui sebuah rekaman video yang menunjukkan dirinya berada di atas kapal.
Wanda menceritakan bahwa dirinya telah berada di Kapal Nusantara selama satu minggu terakhir bersama para aktivis lain dari berbagai negara.
Kapal tersebut menjadi tumpuan harapan terakhir setelah kapal-kapal lain dalam rombongan kemanusiaan itu tak lagi bisa melanjutkan pelayaran.
Namun, harapan itu pupus setelah pihak yang ia sebut sebagai 'Sumut Nusantara' tidak memberikan izin bagi Kapal Nusantara untuk berlayar.
"Namun karena satu dan lain hal, Sumut Nusantara tidak mengizinkan kapal Nusantara ini berlayar," ungkap Wanda Hamidah di Instagram, Selasa, 30 September 2025.
Keputusan tersebut secara otomatis menghentikan seluruh upaya para aktivis yang tersisa untuk mencapai daratan Gaza.
Dengan suara bergetar menahan kesedihan, Wanda menyatakan bahwa momen ini kemungkinan besar menjadi akhir dari perjalanannya.
Baca Juga: Foto Prabowo Jadi Alat Propaganda Israel di Papan Reklame, Dukung Rencana Trump di Gaza
"Mungkin ini adalah akhir dari perjalanan saya berlayar ke Gaza," ucapnya dengan nada pasrah.
Aktris sekaligus politisi 48 tahun itu tak mampu menyembunyikan rasa kecewa dan berat hatinya menerima kenyataan pahit tersebut.
"Saya sangat bersedih hati, saya sangat berat hati karena keinginan ke Gaza ini sudah bulat," tuturnya.
Kini, satu-satunya pilihan yang tersisa bagi Wanda dan para aktivis lainnya adalah kembali ke negara masing-masing, termasuk dirinya yang harus pulang ke Indonesia.
"Dan ya tapi qadarullah, mungkin saya harus kembali ke Indonesia," pungkasnya.