-
- Maxime Bouttier dipilih karena dianggap paling cocok memerankan sosok pria mapan dan idaman.
- Jourdy Pranata dipilih untuk mendobrak stereotip 'anak gunung' dengan karakter yang lebih kompleks.
- Sutradara Prita menilai keduanya sebagai aktor yang mampu menghidupkan karakter dengan kedalaman emosi.
Suara.com - Sutradara film 'Yakin Nikah', Pritagita Arianegara berbagi cerita mengenai proses pemilihan dua aktor utama untuk karya terbarunya, Maxime Bouttier dan Jourdy Pranata.
Prita, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa untuk salah satu karakter utama, ia mendambakan sosok 'lelaki idaman'.
Karakter tersebut harus mampu merepresentasikan citra seorang lelaki yang mapan dan matang secara penampilan.
Dari sekian banyak kandidat, Maxime Bouttier menjadi sosok yang paling berhasil meyakinkan tim produksi.
Menurut sutradara 48 tahun, ada momen di mana seluruh tim merasa bahwa Maxime adalah pilihan yang paling tepat.
![Maxime Bouttier, Enzy Storia dan Jourdy Pranata ditemui di Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 9 September 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/09/87907-maxime-bouttier-enzy-storia-dan-jourdy-pranata.jpg)
"Memang yang paling membuat kami, 'Oh, iya ini dia nih', penentu kami gitu kan," jelas Prita usai screening film 'Yakin Nikah' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober 2025.
"Maxime itu, kalau kami penginnya pria mapan, pria idaman gitu," lanjutnya.
Sementara pemilihan Jourdy Pranata didasari oleh kebutuhan karakter yang sangat kontras.
Prita sengaja ingin mendobrak stereotip karakter 'anak gunung' yang sering kali digambarkan seragam dalam film, yang dalam karyanya diperankan Jourdy.
Baca Juga: Film Lavender Marriage Angkat Pernikahan Tabu, Dibintangi Lutesha Hingga Maxime Bouttier
"Kami mencoba untuk tidak semua anak gunung seragam dengan seperti itu," paparnya.
Jourdy juga dinilai Prita sebagai aktor yang paling mumpuni untuk memerankan karakter dengan lapisan emosi yang rumit.
Kemampuan aktingnya diyakini sanggup menerjemahkan kompleksitas karakter yang harus dimainkan untuk film ini.
"Dengan layer-layer yang sulit untuk dimainkan, jadi memang Jourdy itu paling tepat," pungkas Prita.