Bukan Sekuel, Ada DNA Film-Film Warkop DKI di 'Agak Laen: Menyala Pantiku'

Rabu, 08 Oktober 2025 | 21:30 WIB
Bukan Sekuel, Ada DNA Film-Film Warkop DKI di 'Agak Laen: Menyala Pantiku'
Suasana perilisan trailer 'Agak Laen: Menyala Pantiku' di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Baca 10 detik
  • Film baru 'Agak Laen' berjudul 'Menyala Pantiku', bukan sekuel.

  • Ceritanya tentang empat detektif yang mengejar buronan di panti jompo.

  • Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 27 November 2025.

Suara.com - Rumah produksi Imajinari secara resmi mengumumkan karya terbaru dari kuartet 'Agak Laen' yang akan datang, berjudul 'Menyala Pantiku'.

Setelah kesuksesan fenomenal film pertamanya, tim kreatif memutuskan untuk tidak membuat sekuel atau prekuel langsung.

Langkah berani ini diambil dengan inspirasi yang datang dari salah satu grup lawak legendaris terbesar di Indonesia, Warkop DKI.

Produser Ernest Prakasa menyatakan bahwa konsep ini memungkinkan mereka untuk menyajikan cerita yang sepenuhnya baru, meski dengan para pemeran utama yang sama.

"Ini kami terinspirasi dari legend kita semua, Warkop DKI. Jadi di film ini nggak ada sekuel atau prekuel. Namanya sama, tapi dunianya bisa kami reset total," ungkap Ernest dalam sesi jumpa pers perilisan trailer 'Agak Laen: Menyala Pantiku' di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025.

Produser lain, Dipa Andika, bahkan menjelaskan adanya pergeseran bumbu genre dalam film kedua yang disutradarai oleh Muhadkly Acho ini.

Suasana perilisan trailer 'Agak Laen: Menyala Pantiku' di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Suasana perilisan trailer 'Agak Laen: Menyala Pantiku' di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

"Kami memang harus pakai bumbu komedi, tapi arahnya ke mana? Jadi kalau film pertama itu drama komedi dengan bumbunya horor, film kedua ini kami tetap drama komedi, tapi bumbunya investigasi," terang Dipa.

Latar tempat yang dipilih untuk 'Menyala Pantiku' pun terbilang unik dan menantang, yaitu sebuah panti jompo.

Sutradara dan penulis naskah, Muhadkly Acho, melihat potensi komedi yang besar dari situasi paradoks yang diciptakan oleh latar tersebut.

Baca Juga: Ernest Prakasa: Banyak yang Salah Paham Soal Agak Laen Versi Internasional

"Kalau yang sebelumnya settingnya langsung pasar malam, meriah. Kalau di sini kami bikin kayak paradoks. Ngejar buronan ke panti jompo, itu 1 dari 10 kayak paling nggak jadi pilihan. Ternyata, di sini jadi arena yang paling menyala," paparnya.

Film 'Agak Laen: Menyala Pantiku' memang menghadirkan cerita yang benar-benar berbeda.

Kali ini, keempat personel 'Agak Laen' yakni Bene, Boris, Jegel dan Oki berperan sebagai detektif yang ditugaskan mengejar buronan di sebuah panti jompo.

"Apa yang terjadi, ketika buronan ngumpet di panti jompo. Film komedi juga masih jarang pakai setting panti jompo, karena mungkin menyeramkan atau apa. Padahal, komedi bisa lahir dari situasi apa pun. Termasuk di tempat sekelam panti jompo," jelas Acho lagi.

Tim produksi melakukan renovasi terhadap sebuah panti jompo asli untuk keperluan syuting, yang memakan porsi hingga 50 persen dari total proses pengambilan gambar.

"Kami 50 persen syuting di panti jompo, yang tentu tidak kami bangun dari nol, tapi kami rework," terang Dipa Andika.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI