Wayang Kulit Manusia, Horor Digital yang Hidupkan Kembali Mitos Lama

Ferry Noviandi Suara.Com
Kamis, 16 Oktober 2025 | 21:10 WIB
Wayang Kulit Manusia, Horor Digital yang Hidupkan Kembali Mitos Lama
Ilustrasi wayang kulit. [Suara.com/Arya Manggala]
Baca 10 detik
  • Tengah viral soal cerita mistis "Wayang Kulit Manusia" yang diungkap video YouTube Ghost Ranger Indonesia.
  • Video tersebut menelusuri jejak misteri sebuah artefak yang konon terbuat dari material yang tak lazim: kulit manusia.
  • Warganet beramai-ramai membahas kebenaran mitos ini, memicu perdebatan antara skeptisisme ilmiah dan kepercayaan akan hal-hal gaib.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana sebuah legenda, meskipun telah dibantah secara ilmiah, memiliki daya tahan yang luar biasa dalam memori kolektif.

"Cerita seperti ini bukan cuma soal takut, tapi soal rasa ingin tahu," ujar Dwi Antoro, seorang peneliti budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia menambahkan, "Wayang Kulit Manusia adalah refleksi: seberapa dalam manusia berani melihat bayangannya sendiri."

Pernyataan ini menegaskan bahwa mitos bukan sekadar cerita kosong, melainkan cerminan dari pergulatan batin dan spiritual manusia.

Lonjakan minat terhadap legenda ini juga menjadi bukti nyata bagaimana algoritma digital dan kecepatan informasi mampu menghidupkan kembali mitos-mitos lama ke dalam ruang budaya populer.

Dulu, legenda ini mungkin hanya dikenal di kalangan terbatas atau melalui cerita lisan. Kini, dengan sentuhan visualisasi digital dan diseminasi masif, ia mampu mencapai audiens yang jauh lebih luas.

Maulida Afifa Tri Fahyani dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menjelaskan bahwa pada awalnya, legenda ini bukan kisah tentang darah dan teror, melainkan simbol spiritual tentang upaya manusia untuk memahami bayangannya sendiri, sebuah perjalanan introspeksi yang kini dibalut dengan kemasan horor modern.

Fenomena "Wayang Kulit Manusia" ini menjadi contoh menarik tentang bagaimana mitos, ilmu pengetahuan, dan media digital saling berinteraksi.

Mitos terus hidup, beradaptasi dengan zaman, dan menemukan cara baru untuk menarik perhatian, bahkan ketika berhadapan dengan bukti ilmiah yang menolaknya.

Baca Juga: Jual Janin ke Iblis Demi Cuan, Ini Alasan Gila Karakter Agla dan Donny Alamsyah di Tumbal Darah

Lereng Merbabu mungkin menyimpan banyak cerita, tetapi yang satu ini telah berhasil melompat dari kegelapan masa lalu ke dalam sorotan terang budaya digital.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI