- Keanu AGL mengaku di awal kariernya di dunia entertainment melakukan pansos ke sejumlah orang terkenal.
- Salah satu orang terkenal yang dijadikan sasaran pansos Keanu adalah mendiang Laura Anna.
- Keanu sengaja bertingkah selucu mungkin di depan sasaran, agar keberadaannya diperhatikan dan mendapat "panggung".
Suara.com - Keanu AGL membuat pengakuan berani soal perjalanan kariernya sebagai influencer.
Blak-blakan, Keanu mengakui bahwa di awal kariernya, dia sengaja melakukan "panjat sosial" atau "pansos" para selebgram senior untuk mendongkrak popularitasnya.
Hal ini dia ungkapkan di podcast "Butik Haji Igun" bersama Ivan Gunawan yang diunggah pada Selasa, 17 Oktober 2025.
Selebgram yang kini punya jutaan pengikut ini sama sekali tidak menutupi strategi "licik" yang fia gunakan saat masih merintis.
Menurutnya, memilih target untuk "dipanjat" adalah cara jitu agar namanya bisa cepat dikenal.
Salah satu target utamanya saat itu adalah mendiang Laura Anna. Alasan pemilihannya pun sangat strategis dan praktis.
"Dulu kan gue milih selebgram nih siapa aja nih yang mau gue panjat," kata Keanu tanpa ragu.
"Terus dengar ada nama Laura, rumahnya di Puri Gading, sekomplek sama gue. 'Panjat dia aja' di otak gue," sambungnya sambil tertawa.
Baca Juga: Hubungannya Unik dengan Sang Ibu, Keanu AGL Cerita Pernah Diteriaki Maling
Tak hanya Laura, Keanu juga mengaku melakukan hal serupa pada selebgram top lainnya, Sarah Gibson.
Dia menceritakan bagaimana dirinya sengaja bertingkah selucu mungkin di depan Sarah agar keberadaannya diperhatikan dan mendapat "panggung".

"Gue ngelucu-ngelucu depan muka dia," kenang Keanu. "Sampai dia negor gue. Gue tuh orangnya demen negor orang," tambahnya.
Meskipun strateginya terkesan oportunis, Keanu membuktikan bahwa usahanya membuahkan hasil.
Setelah berhasil masuk ke lingkaran pertemanan para selebgram senior, kariernya pun meroket.
Pengakuan jujur dan blak-blakan ini sontak membuka sisi lain dari perjuangan para kreator konten di awal karier mereka, di mana koneksi dan strategi seringkali menjadi kunci untuk bisa bertahan di industri kreatif yang kompetitif.