Ayu Aulia merambah bisnis baru di bidang kuliner dan fashion
Sebuah salon dan butik dipersatukannya di bangunan yang berada di Kemang, Jakarta Selatan
Bukan hanya mencari untung, ia juga mau membuka lapangan kerja buat orang-orang di sekitar
Suara.com - Setelah sukses dengan usaha nasi tempong, model sekaligus selebgram Ayu Aulia kini membuktikan keseriusannya di dunia bisnis. Ia merambah industri kecantikan dan mode.
Ayu Aulia menyatukan bisnis salon dan butik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Pembukaan usaha baru ini bukan hanya sekadar cari untung tapi juga memberikan dampak ke orang di sekitar.
"Orang selalu menilai aku dengan kontroversi, tapi ternyata aku bisa kok membuka lapangan kerja untuk orang lain dan aku bisa bermanfaat untuk orang lain dan menjadi pahala untuk aku," ujar Ayu Aulia saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan belum lama ini.
![Ayu Aulia ditemui di Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 18 Oktober 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/25/14100-ayu-aulia.jpg)
Mengingat lokasi usahanya berada di kawasan premium, Ayu tidak menampik bahwa modal yang digelontorkan untuk investasi ini cukup besar.
"Oh investasi lumayan. Ratusan juta iya," ungkapnya.
Meskipun berada di lokasi elit, Ayu Aulia menerapkan strategi harga yang sangat merakyat.
Ia menegaskan bahwa bisnisnya dirancang agar bisa dinikmati oleh semua kalangan, menjadikannya sebuah keunikan tersendiri. Pelanggan bahkan bisa mendapatkan layanan perawatan hanya dengan puluhan ribu rupiah.
"Mulai dari Rp50.000 bisa perawatan di salon ini. Ini adalah salon keikhlasan," tutur Ayu Aulia.
Konsep harga terjangkau ini juga berlaku di butiknya. Berbagai koleksi pakaian dan aksesori fesyen ditawarkan dengan harga yang ramah di kantong, yaitu mulai dari Rp100.000.
Baca Juga: Lisa Mariana Jadi Tersangka, Ayu Aulia Beri Sindiran dari Tanah Haram
Ayu Aulia mengakui bahwa membangun bisnis dari nol bukanlah hal yang mudah.
Menurutnya, tantangan dalam mencari pemasok untuk produk fesyen dan peralatan salon memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan saat ia merintis bisnis kuliner sebelumnya.
"Ternyata belanja baju, belanja aksesoris, belanja softlens, dan belanja alat salon tidak semudah yang kita kira seperti F&B," tutupnya.