- Acara ini merupakan pementasan rutin yang digelar Agus Noor.
- Tahun ini, pementasan teater Indonesia Kita digelar di TIM, Jakarta Pusat pada 31 Oktober dan 1 November 2025.
- Menghadirkan Akbar, Cak Lontong hingga Inayah Wahid sebagai bintang.
Suara.com - Agus Noor sukses menggelar Indonesia Kita ke-44 dengan lakon 'Pasien No.1'. perhelatan itu berhasil menyentil nurani penonton dengan satire politik yang menggelitik sekaligus pedas.
Pementasan yang dihelat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada 31 Oktober dan 1 November 2025 ini kembali menampilkan trio andalannya, Cak Lontong, Inayah Wahid, dan Akbar.
Lakon "Pasien No.1" mengisahkan ironi di sebuah rumah sakit yang konon menjunjung tinggi keadilan bagi semua pasien. Namun, di balik slogan mulianya, praktik di dalamnya justru timpang.
![Pementasan Teater Indonesia Kita ke-44 Digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1 November 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/03/94484-pementasan-teater-indonesia-kita-ke-44.jpg)
Narasi besar dalam pertunjukan ini menyoroti bagaimana mereka yang memiliki kuasa dan pundi-pundi rupiah selalu menjadi prioritas utama.
Sementara rakyat biasa terpinggirkan. Sebuah cerminan kondisi sosial yang terasa begitu dekat.
Di tengah kritik tersebut, penampilan para bintangnya menjadi sorotan utama. Cak Lontong, yang dikenal dengan logika absurdnya, membawa materi segar yang mengocok perut penonton.
Komedian bernama asli Lies Hartono itu tak segan menjadikan jabatan barunya di dunia nyata sebagai Komisaris Ancol sebagai bahan di panggung tersebut. Hal ini sontak membuat penampilannya terasa relevan dan personal.
Berbeda dengan Cak Lontong, Inayah Wahid tampil dengan satir yang lebih menusuk. Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini dengan berani membawa isu-isu sensitif ke atas panggung.
Salah satu momen yang paling menarik perhatian adalah ketika Inayah secara tersirat menyinggung isu "MBG" dan trauma kolektif mengenai peristiwa kelam di era 98.
Baca Juga: Pementasan Pasien No 1 di Indonesia Kita ke-44, Ketika Hukum Perlu Dirawat & Disembuhkan
Sontak, celetukan tersebut membuat suasana yang tadinya penuh tawa menjadi sedikit hening, mengajak penonton untuk merenung sejenak tentang luka lama bangsa yang belum sepenuhnya pulih.
Penampilan Akbar juga melengkapi dinamika panggung, menjadi penyeimbang antara humor cerdas Cak Lontong.
Sekali lagi, Agus Noor, berhasil membuktikan bahwa teater tidak hanya sekadar hiburan. Melainkan juga ruang refleksi yang kuat.
"Pasien No.1" menegaskan posisi Indonesia Kita sebagai panggung satire yang konsisten menyuarakan keresahan publik dengan cara yang cerdas dan menghibur, tanpa kehilangan esensi kritiknya.