- 
Hamish Daud dituduh selingkuh di tengah proses perceraian dengan Raisa.
 - 
Sebelumnya, ia pernah terseret beberapa kontroversi serius lainnya.
 - 
Rentetan kontroversi ini telah merusak citra positifnya di mata publik.
 
Suara.com - Isu perselingkuhan Hamish Daud dengan chef muda, Sabrina Alatas, yang meledak di tengah proses perceraiannya dengan Raisa Andriana seolah menjadi puncak gunung es.
Jauh sebelum tudingan ini, nama suami Raisa tersebut ternyata sudah beberapa kali terseret dalam kontroversi serius yang mengguncang citranya.
Kabar terbaru menuding Hamish telah merencanakan "rumah masa depan" dengan Sabrina Alatas melalui aplikasi Pinterest.
Tudingan ini langsung memperkeruh suasana perceraian mereka yang sidangnya akan segera dimulai.
Namun, bola liar yang menerpa Hamish sebenarnya sudah bergulir sejak lama.
Berikut adalah sederet kontroversi yang pernah menyeret nama Hamish Daud.
1. Isu 'Open BO' di Bali

Pada akhir 2023, namanya pernah tercoreng oleh isu 'open BO' di Bali. Rumor ini berawal dari komentar seorang netizen di TikTok yang menudingnya kerap menyewa jasa perempuan atau lady companion (LC).
Tak main-main, tudingan ini dibantah keras oleh pihak Hamish dan telah dibawa ke jalur hukum atas kasus pencemaran nama baik pada Juli 2025.
Baca Juga: Adu 3 Aspek Kehidupan Raisa Andriana Vs Sabrina Alatas, Dua Dunia Berbeda
2. Tudingan Tak Membayar Gaji Karyawan

Awal tahun 2024, giliran startup lingkungan miliknya, Octopus, yang diterpa kabar miring.
Sejumlah mantan karyawan mengeluh di media sosial X mengenai gaji yang telat dibayar.
Pihak perusahaan kemudian memberikan klarifikasi, mengakui adanya kendala internal terkait sistem IT dan keuangan, serta mengklaim telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang tertunda kepada karyawan.
3. Dugaan Pelecehan Seksual
![Hamish Daud [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/21/55345-hamish-daud.jpg)
Kontroversi paling serius mungkin adalah dugaan pelecehan seksual secara verbal terhadap seorang karyawan perempuan pada pertengahan 2025.