-
Deddy Corbuzier mengecam persekusi di masjid, menilai tindakan tersebut sangat tidak pantas dan merusak kesucian tempat ibadah.
-
Ia menekankan masjid seharusnya menjadi ruang aman dan nyaman, setara dengan tempat persinggahan yang aman seperti pom bensin.
-
Kasus pengeroyokan mahasiswa di Sibolga menjadi contoh tragis, yang bisa mengubah citra masjid dari tempat suci menjadi menakutkan.
Suara.com - Deddy Corbuzier menunjukkan keheranannya atas tindakan persekusi terhadap orang yang beristirahat atau tidur di masjid.
Baginya, tindakan kekerasan semacam itu sangat tidak pantas dilakukan di tempat yang dianggap suci.
Dalam diskusinya bersama Habib Ja'far, presenter ternama ini menyoroti betapa berbahayanya jika citra masjid berubah dari tempat aman menjadi lokasi yang menakutkan.
Mantan mentalis ini berpendapat bahwa masjid seharusnya menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi siapa pun.
Deddy Corbuzier membandingkan masjid dengan pom bensin, yang sering menjadi tempat persinggahan aman bagi para pelancong.
"Ruang aman selain kantor polisi, masjid biasanya di mindset orang. Ruang nyaman selain pom bensin, itu biasanya adalah masjid kan kalau kita lagi perjalanan," ungkap Deddy Corbuzier di podcast Close The Door, Rabu, 5 November 2025.
Ia menyayangkan jika persepsi tersebut rusak akibat ulah oknum-oknum yang bertindak intoleran.
Menurutnya, masjid adalah tempat suci yang seharusnya bersih dari tindakan-tindakan tidak beradab.
"Masjid itu kan tempat suci ya. Itu akan menjadi sejarah di masjid itu. Ini adalah masjid, yang dulu ada orang tidur sini dibunuh. Itu akan jadi cerita yang aneh kan," ujarnya prihatin.
Baca Juga: Onad Ditangkap, Deddy Corbuzier dan Habib Jafar Bahas Nasib Podcast Login
Sebagaimana diketahui, publik baru-baru ini dibuat heboh dengan kasus pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa yang menumpang istirahat di salah satu masjid di kawasan Sibolga, Sumatra Utara.
Buntut pengeroyokan, mahasiswa tersebut mengalami luka berat di kepala hingga akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan.