Profil Siprianus Bhuka Arsitek Tabola Bale, Simbol Lagu Daerah Lampaui Batas Geografis dan Budaya

Kamis, 20 November 2025 | 19:45 WIB
Profil Siprianus Bhuka Arsitek Tabola Bale, Simbol Lagu Daerah Lampaui Batas Geografis dan Budaya
Penyanyi dan pencipta lagu Tabola Bale, Siprianus Bhuka usai memenangkan kategori Pencipta Lagu Pop Terbaik di AMI Awards yang digelar di Ciputra Artprenuer, Jakarta Selatan pada Rabu, 19 November 2025. [Tiara Rosana/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Siprianus Bhuka didapuk sebagai Pencipta Lagu Pop Terbaik di AMI Awards 2025
  • Siprianus Bhuka lahir dari komunitas kreatif di Indonesia Timur
  • Tabola Bale mengubah hidup Siprianus Bhuka

Ledakan Tabola Bale di platform TikTok menjadi titik balik dalam hidup Siprianus. Lagu dengan lirik jenaka dan musik yang asyik ini dengan cepat menjadi latar suara untuk berbagai konten video, mulai dari tarian hingga komedi.

Dari sanalah, popularitasnya meroket hingga didengarkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dampak viralnya lagu ini benar-benar mengubah hidupnya secara drastis. Dia bahkan diundang untuk tampil di Istana Negara pada perayaan 17 Agustus, sebuah kehormatan yang tak pernah terlintas di benaknya.

Saat ditanya seberapa besar lagu ini mengubah hidupnya, Siprianus memberikan jawaban yang blak-blakan dan menggambarkan kondisinya dengan sempurna.

"Sangat besar. Dia mengubah semua aspek kehidupan saya. Jadi benar-benar lagu ini 'Tabola Bale', betul-betul saya punya hidup juga tabola bale juga," ungkapnya sambil tertawa.

Kisah di Balik Lirik Jenaka

Di balik nadanya yang riang, Tabola Bale ternyata menyimpan cerita yang sangat personal dan lucu.

Siprianus mengungkap bahwa inspirasi lagu ini datang dari kisah cinta seorang pemuda kepada gadis pujaannya yang penampilannya berubah total setelah pulang merantau untuk kuliah.

"Lagu ini tuh sebenarnya ceritanya seorang pemuda, dia jatuh cinta sama cewek yang dulunya tuh masih kecil, rambutnya masih kepang dua. Terus dia kuliah tuh. Dia pas pulang dari kuliah, rambutnya sudah di-ombre tuh," kisahnya.

Baca Juga: Tabola Bale Meledak, Siprianus Raih AMI Award dan Jadi Wajah Musik Timur

"Jadi dulu rambut kepang dua, sekarang rambut merah-merah gitu-gitu," tambah Siprianus, menjelaskan transformasi yang menjadi inti dari kelucuan lirik lagu tersebut.

Kini, dengan piala AMI di tangan, Siprianus Bhuka telah membuktikan bahwa musik tidak mengenal batas.

Karyanya menjadi simbol bahwa musisi dari daerah mana pun memiliki kesempatan yang sama untuk bersinar di panggung nasional, asalkan karya tersebut jujur, unik, dan mampu menyentuh hati banyak orang.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI