Review Film Champagne Problems: Kisah Romansa dan Konflik Ayah-Anak

Yazir F Suara.Com
Kamis, 20 November 2025 | 21:30 WIB
Review Film Champagne Problems: Kisah Romansa dan Konflik Ayah-Anak
Review Champagne Problems (IMDb)

Suara.com -  Netflix merilis film original berjudul Champagne Problems jelang perayaan Natal 2025 yang tak terasa tinggal satu bulan lagi.

Sebab Champagne Problems akan mengajak penonton merayakan Natal di Paris yang, katanya, harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup.

Hal itu pula yang dirasakan Sydney Price saat mengunjungi Paris hanya beberapa hari sebelum Natal.

Bukan hanya kisah romansa, film Champagne Problems juga menyuguhkan konflik ayah dan anak yang hangat.

Ketahui selengkapnya melalui review film Champagne Problems berikut ini.

1. Film tentang Cinta yang Serba Kebetulan

Film Champagne Problems tentang Cinta yang Serba Kebetulan
Film Champagne Problems tentang Cinta yang Serba Kebetulan

Champagne Problems mengisahkan tentang Sydney Price yang mendapatkan tugas untuk mengakuisisi Chateau Cassel, sebuah perusahaan sampanye di Paris.

Sydney Price harus bersaing dengan tiga perusahaan lain yang juga ingin mengakuisisi perusahaan milik Hugo Cassell tersebut.

Di tengah persiapannya menyiapkan presentasi, Sydney mencoba menikmati keindahan malam Kota Paris atas janjinya kepada Skyler sang adik.

Di sebuah toko buku, Sydney bertemu Henri yang ia kira adalah penjaga. Mereka menikmati malam bersama dengan bibit-bibit cinta perlahan tumbuh.

Baca Juga: Sinopsis Champagne Problems, Film Romcom Netflix Terbaru Tayang 19 November 2025

Tak disangka Henri memiliki nama belakang Cassell, yang artinya ia adalah putra Hugo Cassell pemilik Chateau Cassel.

Henri yang tak ingin Chateau Cassel jatuh ke perusahaan yang salah menghadapi dilema.

Pasalnya Henri mengetahui niat buruk perusahaan Sydney dari rekam jejak mereka mengakuisisi sejumlah perusahaan.

Akankah kisah cinta Sydney dan Henri berakhir bahagia?

Apabila kamu suka menonton film dengan cerita romansa yang bahagia, Champagne Problems adalah jawabannya.

Kisah cinta mereka terasa serba kebetulan yang manis. Bagaimana tidak, Sydney langsung klop dengan keluarga Henri padahal baru saling mengenal.

Pertemuan di toko buku, percakapan singkat yang dilanjutkan kencan, lalu kecocokan hanya dengan berbincang beberapa jam saja rasanya sulit kita temui di kehidupan nyata.

Henri yang ternyata anak dari pemilik perusahaan sampanye yang sedang berusaha diakuisisi Sydney pun sebuah kebetulan yang mustahil bukan?

Belum lagi Sydney yang langsung akrab dengan anjing keluarga Cassel, menemukan buku Henri yang telah lama hilang, hingga membantu Hugo menyalakan mobil tuanya yang usang.

Cinta memang takdir yang terasa serba kebetulan ya!

2. Perkenalkan Budaya Prancis Lewat Film

Champagne Problems Perkenalkan Budaya Prancis Lewat Film
Champagne Problems Perkenalkan Budaya Prancis Lewat Film

Film Champagne Problems sejak menit pertama telah memberikan detail yang, saya rasa, masih jarang ditemui dalam film karya anak negeri.

Champagne Problems diawali dengan penjelasan mengenai bagaimana sampanye ditemukan dan menjadi lekat dengan kebudayaan Prancis.

Selanjutnya, Bahasa Prancis banyak digunakan lantaran Chateau Cassel merupakan perusahaan yang berbasis di Paris.

Henri Cassel banyak pula memperkenalkan budaya Prancis kepada Sydney Price, salah satunya dengan kerap menggunakan pepatah.

Namun yang saya ingat justru dialog Hugo Cassell kepada Sydney soal bagaimana cara orang Prancis mengucapkan "Aku rindu kamu".

Orang Prancis rupanya mengungkap kerinduan dengan bahasa mereka bukan dengan menggunakan kalimat "Aku rindu kamu", melainkan "Aku kehilangan kamu."

Sangat menarik melihat budaya Prancis diperkenalkan dalam sebuah film yang bergenre romansa komedi alias romcom.

Selain romansa Sydney, Champagne Problems juga menyoroti hubungan Hugo dan Henri Cassel sebagai ayah-anak.

Hubungan mereka kurang baik sejak ibu Henri yang mana adalah istri Hugo meninggal dunia.

Ketika hubungan mereka membaik, Hugo berkata kepada Henri: "Maaf ayah tidak bisa lebih kuat saat kamu membutuhkannya."

Oleh sebab itu, Champagne Problems menurut saya sangat cocok diputar dalam suasana Natal karena kisah para karakternya begitu hangat.

Sayangnya candaan mereka terlau 'kebaratan' sehingga cukup sulit dimengerti.

Menurut saya, porsi komedinya cukup kecil dan banyak dibebankan kepada karakter Roberto yang diperankan Sean Amsing.

Soal akting para pemain, rasanya tidak perlu diragukan lagi, terutama chemistry antara Minka Kelly sebagai Sydney, Tom Wozniczka sebagai Henri, dan Thibault de MontalembertHugo Cassell sebagai Hugo.

Oh ya, dalam salah satu dialog, Sydney menjelaskan bahwa Champagne Problems adalah istilah untuk mengungkap bahwa nasibnya tidak terlalu buruk.

Meski kehilangan beberapa hal, Sydney juga mendapatkan yang lain sehingga ia menyebut masalahnya dengan istilah 'Champagne Problems'.

Film Champagne Problems sudah tayang di Netflix sejak Rabu, 19 November 2025. Selamat menonton!

Kontributor : Neressa Prahastiwi

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI