- Sutradara Anggy Umbara sengaja menampilkan replika Rubicon yang dicoret-coret (vandalisme legal) sebagai simbol perlawanan.
- Mobil tersebut dijuluki "Bullycon" dan merepresentasikan arogansi, privilege, dan power abuse yang menjadi tema utama film.
- Ide tersebut bertujuan memberikan wadah kolektif bagi masyarakat untuk meluapkan amarah terhadap ketidakadilan, menjelang penayangan film pada 4 Desember 2025.
Suara.com - Sutradara Anggy Umbara sengaja menampilkan replika Rubicon yang dicoret-coret (vandalisme legal) sebagai simbol perlawanan.
Peluncuran premiere film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel yang digelar pada Jumat (27/11/2025) lalu menyajikan pemandangan tak biasa.
Di tengah kemeriahan acara, sebuah mobil mewah replika Rubicon menjadi pusat perhatian para tamu undangan.
Mobil tersebut bukan dipajang untuk pamer kemewahan, melainkan menjadi sasaran vandalisme legal. Pengunjung dibebaskan mencoret-coret kendaraan itu dengan berbagai tulisan.
Sutradara Anggy Umbara ternyata adalah otak di balik ide nyeleneh tersebut. Ia sengaja menghadirkan properti itu sebagai simbol perlawanan.
Saat datang ke kantor Suara.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/12/2025), Anggy Umbara menceritakan alasan kuat di balik konsep tersebut.
![Anggy Umbara, sutradara film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel saat datang ke kantor Suara.com pada Selasa, 2 Desember 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/02/28208-anggy-umbara-sutradara-film-ozora-penganiayaan-brutal-penguasa-jaksel.jpg)
"Ya ide aku sih. Bahwa memang waktu premiere memang harus ada mobil ini," ungkap Anggy Umbara membuka obrolan.
Sineas 45 tahun ini menjelaskan, kendaraan itu merepresentasikan alat kekuasaan yang kerap disalahgunakan. Ia ingin visualisasi arogansi dalam filmnya hadir secara nyata.
"Ini pun mobil ini di dalam film ini menjadi sebuah simbol akan arogansi, akan privilege dan power abuse, perundungan, penganiayaan gitu, jadi sebuah simbol," jelasnya.
Baca Juga: 4 Film Indonesia Bertema Hukum, Ozora Diadaptasi dari Kisah Nyata
Anggy Umbara bahkan memiliki julukan khusus untuk mobil tersebut. Ia tidak menyebut merek, namun memberikan nama yang menyiratkan sifat negatif dari pemilik kekuasaan yang sewenang-wenang.
"Kita nggak bilang mereknya apa, tapi sebuah mobil yang... kita bilangnya mobil ini Bully-con namanya. Mobil pembully gitu ya," tutur Anggy Umbara.
Untuk memfasilitasi luapan emosi penonton, bodi mobil tersebut telah dilapisi stiker terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar publik bisa bebas berekspresi tanpa rasa takut.
Anggy Umbara ingin momen premiere tersebut menjadi wadah bagi masyarakat untuk menumpahkan kekesalan mereka terhadap ketidakadilan yang terjadi.
"Jadi mobilnya kita stikerin dulu semua, dicoret-coret langsung di... oke banget segala macam. Jadi kayak keluarin deh amarah lo, keluarin deh kata-kata lo," katanya dengan antusias.
Menurut sutradara film Siksa Neraka ini, kesempatan untuk meluapkan amarah secara kolektif jarang terjadi. Ia memanfaatkan momentum perilisan film sejarah ini dengan maksimal.