- Aktor Muzakki Ramdhan berharap film Ozora dapat menjadi refleksi mendalam bagi penonton tentang konsekuensi tindakan.
- Sutradara Anggy Umbara menekankan bahwa tindakan yang dianggap "kecil" atau arogansi sesaat dapat berakibat kehancuran satu keluarga dan nyaris menghilangkan nyawa.
- Film ini juga menyoroti sisi positif, yaitu bagaimana kebaikan sekecil apa pun dan dukungan (support) yang diberikan memiliki arti besar bagi korban, David Ozora.
Suara.com - Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel hadir bukan hanya sebagai reka ulang peristiwa kelam.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini juga sebagai pengingat keras bagi masyarakat.
Muzakki Ramdhan sebagai bintang utama menaruh harapan besar dari film ini. Ia berharap, pesan yang disampaikan dalam film bisa diterima dengan baik penonton.
"Pesan yang ingin kami sampaikan, bisa jadi refleksi yang sangat-sangat luar biasa untuk para penonton nanti," ujar Muzakki Ramadhan saat datang ke kantor Suara.com pada Selasa, 2 Desember 2025.
Aktor peraih Piala Maya ini meyakini, ada banyak nilai kehidupan yang bisa dipetik dari film Ozora. "Karena banyak banget yang bisa diambil dari film ini. Banyak banget," tegasnya.
Salah satu poin penting adalah pelajaran tentang konsekuensi. Muzakki Ramadhan mengingatkan, tindakan yang dianggap sepele oleh pelaku bisa berdampak fatal bagi orang lain.
"Salah satunya setiap tindakan yang kita lakukan itu konsekuensinya pasti ada, ada dampaknya. Yang tindakan-tindakan yang menurut kita kecil, bisa menaruh luka yang sangat dalam buat seseorang. Itu, semoga itu tersampaikan kepada penonton," harap aktor 16 tahun tersebut.
Sutradara Anggy Umbara turut menambahkan, betapa mengerikannya dampak dari arogansi sesaat yang bisa meruntuhkan kehidupan banyak orang sekaligus.
"Tindakan buruk yang dianggap sekelompok orang kecil untuk mencari perhatian, berimbas kehancuran satu keluarga. Dan hampir satu, hampir melayang satu nyawa gitu kan," timpal Anggy Umbara.
Baca Juga: David Ozora Mendadak ke Luar Bioskop, Tak Sanggup Lihat Adegan Penganiayaan Dirinya
Namun film Ozora ini bukan hanya berpusat pada cerita arogansi penguasa. Ada sisi positif di mana kebaikan sekecil apapun, akan terus diingat.
"Dan kebaikan kecil aja pun yang kita lakukan, yang misalnya mendatangi, memberikan support ke ayahnya David Ozora, itu memberikan arti banget gitu di hidupnya," jelas sutradara film 45 tahun tersebut.
Anggy Umbara menutup pernyataannya dengan apresiasi terhadap solidaritas yang ditunjukkan orang-orang kepada David Ozora.
"Kita melihatkan orang-orang yang memberikan support, itu berarti banget buat David Ozora gitu," tutupnya.
Film ini diharapkan dapat menjadi rem bagi siapa saja agar lebih bijak dalam bertindak dan menjauhi sifat arogan. Penasaran seperti apa ceritanya? Film Ozora bisa disaksikan mulai 4 Desember 2025.