-
Ikatan Darah debut Uwais Pictures, tayang perdana di JAFF 2025 setelah sukses di Fantastic Fest.
-
Derby Romero & Livi Ciananta jalani latihan koreografi intens bersama tim Iko Uwais.
-
Sidharta Tata padukan aksi laga dengan drama sosial soal ketidakadilan hukum.
Suara.com - Film Ikatan Darah, debut produksi dari Uwais Pictures, akhirnya hadir di Indonesia setelah sebelumnya meraih kesuksesan di ajang Fantastic Fest, Amerika Serikat.
Karya terbaru sutradara Sidharta Tata ini resmi diputar perdana di tanah air melalui Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 pada Rabu (3/12/2025).
Sinema bergenre action-thriller ini dimainkan oleh aktor dan aktris berbakat lintas generasi, yakni Derby Romero, Livi Ciananta, Ismi Melinda, Teuku Rifnu Wikana, Agra Piliang, Andurrahman Arif, hingga Lidya Kandou.
Derby Romero sangat antusias dapat terlibat dalam proyek film laga ini. Pasalnya, bermain dalam film aksi merupakan impiannya sejak lama, terlebih ia memiliki latar belakang ilmu bela diri.
"Dari dulu tuh salah satu cita-cita aku main film action, karena punya latar belakang bela diri, mungkin banyak yang nggak tahu. Syuting film action mungkin orang ngerasanya bakal capek, tapi fun banget. Selama syuting tuh nggak ada yang ngeluh," tutur Derby.
Di lain sisi, aktris muda Livi Ciananta mengaku bermain dalam film Ikatan Darah rupanya lebih sulit meski sebelumnya sudah pernah melakukannya dalam film Bonnie.
Livi rupanya banyak mempelajari hal baru dalam film ini. Kemampuannya dalam bermain di film laga semakin meningkat di bawah bimbingan langsung Iko Uwais.
"Banyak banget hal baru dan luar biasa di film ini. Saya upgrade banyak di sini. Uwais team sangat membantu kita mempelajari gerakan koreo dengan baik. Karena setiap koreografi, setiap pukulan itu bukan hanya sebuah gerakan aja, ada rasa yang disampaikan di sana," imbuh Livi.
Aktris 27 tahun itu menambahkan, "Makanya kita perlu waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk kita mempersiapkan koreografi itu. Sehingga saat kita syuting, kita sudah hapal gerakannya, kita sudah tahu rasanya."
Baca Juga: Angel Has Fallen: Gerard Butler yang Pahlawan Dituduh Jadi Pengkhianat, Malam Ini di Trans TV
Sidharta Tata menekankan bahwa Ikatan Darah tidak hanya hadir sebagai film penuh aksi, melainkan juga menyelipkan inti drama yang menyoroti hubungan antar manusia sekaligus permasalahan hukum di Indonesia.
"Ada core drama, bukan hanya kakak-adik terjerat lintah darat. Ketika ada perbedaan kelas sosial, hukum prematur, tajam ke bawah, tumpul ke atas. Ini kisah manusia abu-abu yang menjadi korban sistem yang prematur," katanya.
"Jadi situasi-situasi itu yang kemudian jadi banyak menimbulkan konflik horizontal. Banyak masalah yang terjadi itu (di dalam film) akibat sistem yang salah dan menahun. Semua jadi korban," pungkasnya.
Tata juga menyebut karya terbarunya ini sebagai sebuah parade kriminal jalanan, yang dipadukan dengan gaya perkelahian khas hasil pengembangan dirinya sendiri.