Penghargaan Prancis untuk Garin Nugroho: Bukan Sekadar Gelar, Tapi Pilar Masa Depan

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:04 WIB
Penghargaan Prancis untuk Garin Nugroho: Bukan Sekadar Gelar, Tapi Pilar Masa Depan
Garin Nugroho (kanan) bersama Fabien Penone, Dubes Prancis untuk Indonesia (kiri) dan Margaux Nemmouchi, Direktur IFI Yogyakarta (tengah)
Baca 10 detik
  • Garin Nugroho menerima gelar Officier dans l’Ordre des Arts et des Lettres dari Kementerian Kebudayaan Prancis pada 1 Desember 2025.
  • Penghargaan tersebut menandai kenaikan pangkat dari gelar Chevalier yang diterima Garin pada tahun 2015.
  • Garin diapresiasi atas kontribusinya yang memperluas sinema Indonesia dan memperkuat dialog budaya dengan Prancis.

Sisi lain, bangga adalah apa yang dirasakan kolega dan keluarga atas penghargaan terbaru yang diterima Garin Nugroho, dan penuh pengharapan adalah apa yang dirasakan oleh Indonesia.

Melalui karya-karyanya, Garin Nugroho tidak pernah melepaskan apalagi mengabaikan Indonesia. Baik dari segi cerita maupun proses produksi yang melekatkan diri kepada masyarakat Indonesia.

Bahkan secara khusus dalam acara yang diperuntukkan dirinya, Garin mempersilakan dua seniman muda asal Papua untuk tampil di panggungnya.

Garin Nugroho tidak hanya memiliki kemampuan dalam membuat sinema, namun sekaligus menciptakan ruang bagi mereka ingin dan pantas untuk berkarya.

Pada sambutannya, Garin meninggalkan wejangan yang jarang diperhatikan, di balik prosesnya sebagai seorang sutradara maupun manusia,

"Ikuti arah dari seni itu sendiri. Buatlah yang tidak biasa menjadi biasa, yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan yang kacau menjadi estetik. Buatlah menjadi sederhana," ujar Garin Nugroho dalam JAFF 2025 French Night.

Kita harus berterima kasih kepada Garin Nugroho atas karya-karyanya di dunia perfilman tanah air. Namun kita juga harus berterima kasih kepadanya atas dedikasi untuk meraih apa yang dinilai tidak mungkin, menciptakan apa yang dipandang tidak biasa, dan mengubah yang disalahpahami sebagai sesuatu yang semrawut sampai hari ini, di Indonesia.

Sebagaimana kita berterima kasih kepada Prancis atas kolaborasi-kolaborasi yang terjalin. Termasuk dengan kebaikan dalam mempersilakan JAFF 2025 memutar film Opera Jawa karya Garin Nugroho yang arsipnya dimiliki oleh Prancis, bukan Indonesia.

Penghargaan untuk Garin Nugroho bukan sekadar gelar, melainkan pilar untuk masa depan Indonesia dan Prancis, baik dalam urusan sinema maupun pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan.

Baca Juga: FSP 2025: Sinema sebagai Jembatan Diplomasi 75 Tahun RI-Prancis

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI