Suara.com - Uya Kuya kembali menjadi sorotan akan kabar pencapaiannya di bidang pendidikan.
Pemilik nama Surya Utama tersebut rupanya berhasil meraih gelar Magister Hukum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Yang menarik, Uya mengubah judul tesisnya menjadi berkaitan dengan ia difitnah, lalu mengakibatkan rumahnya dijarah.
Judul tesis yang membuat Uya meraih IPK 3,72 ialah "Analisis Hukum terhadap Penyebaran Berita Bohong di Sosial Media Berbasis Keadilan Pancasila".
"Kemarin tesisnya dari saya ubah tesis dari zaman saya kena jarah. Ya sesuai dengan apa yang saya alami kemarin," tutur Uya Kuya.
Sayangnya warganet justru menyangsikan tesis Uya Kuya yang membuatnya menyelesaikan pendidikan S2 tersebut.
Pasalnya rumah Uya dijarah pada 30 Agustus 2025, yang artinya baru sekitar tiga bulan lalu.
Warganet menilai mustahil sebuah tesis dapat diselesaikan dalam waktu sesingkat itu.
"Penjarahan Agustus, wisuda Desember, ini sulap namanya, hebat sekali. Mungkin dia punya lampu Aladin," sindir akun @omh***.
Baca Juga: Blak-blakan! Uya Kuya Sebut Tahu Otak Penjarahan Rumahnya
"Maaf, Agustus penjarahan, terus wisuda Desember? Wihh info dosbingnya, cepet amat," komentar akun @pakmur***.
"Hahaha. Jujur kita penelitian itu butuh 3 bulan. Ngerjain skripsi paling enggak 6 bulan. Ini tesis loh, 3 bulan kelar," sahut akun @ajifatron***.
Ketidakpercayaan juga diungkap Lita Gading, seorang psikolog yang bergelar Doktor alias sudah lulus S3.
"Emang ada bikin tesis cuma tiga bulan dengan judul terinspirasi dari penjarahan rumah kamu? Kuliah di mana kamu?" tanya Lita.
Sepengalaman Lita Gading saat menempuh pendidikan S2, ia butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikan tesis.
Apabila buru-buru pun, Lita menyebut sebuah tesis bisa diselesaikan paling cepat delapan bulan.