The Black Demon: Jebakan Hiu Raksasa di Anjungan Minyak yang Menakutkan, Malam Ini di Trans TV

Suara.com - The Black Demon adalah sebuah film thriller horor yang mencoba keluar dari pakem film hiu konvensional.

Dibintangi Josh Lucas dan  Fernanda Urrejola, film yang dirilis pada 2023 ini menawarkan perpaduan unik antara ketegangan survival dan mitologi kuno Meksiko.

Cerita berfokus pada Paul Sturges (Josh Lucas), seorang inspektur keamanan untuk perusahaan minyak Nixon Oil.

Paul membawa istrinya, Ines (Fernanda Urrejola), dan kedua anak mereka berlibur ke sebuah kota pesisir di Baja, Meksiko, sambil berniat memeriksa anjungan minyak lepas pantai bernama El Diamante.

Namun, sesampainya di sana, Paul menemukan kota yang dulunya hidup kini menjadi kota hantu yang sekarat.

Perbesar

Penduduk lokal yang tersisa bersikap sinis dan penuh ketakutan.

Saat Paul dan keluarganya berhasil mencapai anjungan minyak di tengah laut, mereka menyadari bahwa mereka tidak sendirian.

Seekor hiu Megalodon raksasa yang dikenal oleh penduduk lokal sebagai "El Demonio Negro" (Iblis Hitam) sedang mengepung anjungan tersebut.

Hiu ini bukanlah predator biasa. Menurut legenda setempat, ia adalah utusan dewa hujan Aztec, Tlaloc, yang bangkit untuk menghukum manusia atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pengeboran minyak yang serakah.

Baca Juga: Danny The Dog: Film Brutal dengan Akting Jet Li Paling Menyentuh, Malam Ini di Trans TV

Berbeda dengan Jaws atau The Meg yang lebih menonjolkan aksi murni, sutradara Adrian Grünberg (Rambo: Last Blood) mencoba menyuntikkan elemen drama keluarga dan kritik sosial ke dalam The Black Demon.

Perbesar

Josh Lucas memberikan performa yang meyakinkan sebagai seorang ayah yang terjepit antara loyalitas korporat dan keselamatan keluarganya.

Namun, sorotan utama justru jatuh pada Fernanda Urrejola.

Karakter Ines bukan sekadar "pemanis"; ia menjadi kompas moral dalam cerita ini, memberikan kedalaman emosional saat situasi menjadi semakin putus asa.

Salah satu aspek yang membuat film ini menonjol di mata kritikus internasional adalah keberaniannya mengangkat isu ekologi.

Film ini menggunakan elemen supranatural untuk mengecam keserakahan manusia terhadap alam.