- Kuasa hukum Wardatina Mawa membantah tuduhan kliennya terlibat jual beli dan akses ilegal rekaman CCTV.
- Laporan balik Insanul Fahmi dianggap upaya mengalihkan isu substansi utama dugaan perzinaan.
- Wardatina Mawa melaporkan suaminya terkait dugaan perzinaan ke Polda Metro Jaya pada waktu sebelumnya.
Sang advokat menegaskan bahwa rekaman CCTV tersebut langsung diserahkan kepada penyidik dan tidak pernah berpindah tangan untuk tujuan komersial.
"Karena memang Mawa langsung memberikan kepada penyidik," ujarnya.
Fedhli juga menekankan bahwa Mawa tidak pernah melakukan penyebaran maupun memerintahkan pihak lain untuk mengakses CCTV secara ilegal.
"Saya tekankan lagi bahwa Mawa itu bukan penyebar. Jadi jangan diputarbalikkan," katanya.
Laporan Balik Dinilai Pengalihan Substansi
Terkait laporan balik Insanul Fahmi ke Bareskrim Polri atas dugaan illegal access, pihak Mawa memandang langkah tersebut sebagai manuver hukum yang berpotensi mengalihkan perhatian dari perkara utama.
Meski menghormati hak setiap warga negara untuk melapor, Darma Praja menegaskan laporan tersebut tidak menghapus dugaan tindak pidana perzinaan.
"Laporan itu tidak bisa menghapuskan dugaan tindak pidana perzinaannya. Laporan itu tidak bisa mengaburkan substansi perkaranya, tidak bisa. Jadi tetap harus diperiksa," tutur Darma.
Darma mengingatkan agar publik tidak terkecoh dengan isu turunan yang justru membesar.
Baca Juga: Bukan Virgoun, Sosok Diduga Penyebar Rekaman CCTV Rumah Inara Rusli Berinisial A
"Kenapa sekarang kok malah ribut, lebih besar, jangan sampai lebih besar kita membahas siapa illegal access-nya, padahal kasus utamanya kan perzinaan," tuturnya.
Kondisi Psikis Mawa Tertekan
Serangan balik dan berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Wardatina Mawa turut berdampak pada kondisi psikologisnya.
Di tengah proses hukum yang berjalan, Mawa justru merasa difitnah dan dipojokkan oleh narasi yang berkembang di ruang publik.
Menurut Fedhli, kliennya kini memilih membatasi diri dari sorotan media demi menjaga kondisi mentalnya.
"Ibu Mawa memang merasa lebih sedikit tertekan ya dengan fitnah-fitnah yang dilontarkan. Jadi dia secara psikis juga tidak nyaman dengan semua statement itu," ujar Fedhli.