- Aktor Diding Boneng, 75 tahun, memulai karier di teater sejak 1973 dan tidak pernah bercita-cita menjadi bintang film.
- Ia masuk dunia film tanpa audisi, namun menegaskan identitasnya sebagai seniman teater, bukan bintang film.
- Diding menganggap teater memanusiakan manusia, sementara ia mendapatkan penghasilan finansial dari dunia perfilman.
Suara.com - Aktor kawakan Diding Boneng membuktikan bahwa usia hanyalah bilangan. Di umur yang menyentuh 75 tahun, pemilik nama asli Diding Sandiwara ini masih aktif wira-wiri di panggung teater dan layar lebar.
Hal ini menunjukkan totalitas Diding Boneng pada dunia seni peran yang ia geluti sejak era 70-an.
Bagi sebagian besar penikmat film Indonesia, sosok Diding Boneng melekat sebagai pemeran pembantu yang jenaka, terutama melalui peran ikoniknya dalam film-film legendaris Warkop DKI.
Namun, di balik karier sinemanya yang panjang, Diding Boneng menyimpan sebuah komitmen abadi pada seni yang melahirkan dirinya, teater.
Sebab jejak langkah aktor yang terakhir terlibat dalam proyek film horor laris KKN di Desa Penari ini bukan dimulai dari layar kaca atau audisi film, melainkan dari panggung teater.
Masa-masa kembali ke awal karier puluhan tahun silam, Diding Boneng berbagi cerita mengenai cita-cita pertamanya yang ternyata tak pernah mengarah pada ketenaran bintang film.
![Diding Boneng ditemui di rumahnya yang ambruk karena hujan, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (29/2025). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/29/33400-didin-boneng.jpg)
Awal mula karier sebagai aktor
Diding Boneng bercerita soal awal karier, di mana ia tak pernah bercita-cita menjadi bintang film.
"Dari dulu tuh, saya nggak pernah bercita-cita atau berkeinginan jadi bintang atau main film," ujar Diding Boneng kepada Suara.com ditemui di rumahnya kawasan Matraman, Jakarta Timur pada Senin, 29 Desember 2025.
Baca Juga: Kisah Pilu Tylor Chase, Mantan Aktor Nickelodeon yang Kini Tinggal di Jalanan
"Tapi yang saya lakukan sejak tahun '73, saya berteater," tegasnya.
Teater itulah yang kemudian menjadi jembatan tak terduga yang mengangkat namanya hingga dikenal di dunia perfilman nasional.
Ia melanjutkan, "Nah, jadi dari teater itulah yang mengangkat saya sampai ke film."
Proses masuk ke dunia film
![Diding Boneng ditemui di rumahnya yang ambruk karena hujan, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (29/2025). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/29/79120-didin-boneng.jpg)
Menariknya, saat pertama kali terjun ke dunia film, Diding Boneng tidak melalui proses casting seperti aktor pada umumnya.
"Ke film pun saya tidak mendaftar atau melamar. Saya dipanggil kok," ungkapnya.
Di tengah kesibukannya berakting di berbagai judul film, termasuk yang paling populer bersama Warkop DKI, Diding Boneng tetap memegang teguh identitasnya sebagai seniman panggung.
Ia bahkan tidak pernah mau disebut sebagai bintang film.
"Saya ini orang teater, saya bukan bintang film," tegas aktor yang lahir dari keluarga berkesenian musik ini.
Alasan Diding Boneng sangat cinta pada teater
Kecintaan Diding Boneng pada teater bukan tanpa alasan. Baginya, teater adalah seni yang memberikan pelajaran mendasar dan berharga tentang hakikat kehidupan.
"Karena saya anggap teater itu memanusiakan manusia," paparnya.
Seni teater, lanjutnya, mengajarkan arti hidup dan bagaimana seharusnya seseorang menjalani kehidupannya dengan tertib.
Ia mendapati, "Ya, kita mengenal apa itu artinya hidup, bagaimana harusnya hidup, kenapa sih kita hidup. Itu kita kenal semua dan kita kenali, sehingga kita tertib dalam hidup."
Pelajaran hidup tersebut diakuinya ia dapatkan secara dari teater. Sementara, dunia film yang membesarkan namanya memiliki nilai yang berbeda.
"Dari teater saya dapat. Dari film, maaf-maaf, saya nggak dapat itu," terangnya.
Lalu, apa yang didapatkannya dari dunia perfilman? Jawabannya singkat dan jujur.
"Dari film saya dapat duit," tuturnya.
Meski begitu, ia tetap menghargai dunia peran di film yang ia geluti sebagai seni yang tidak jauh berbeda dengan teater. Film perdananya terjadi pada tahun 1980 berjudul Tiga Dara Mencari Cinta.
Honor pertama Diding Boneng jadi bintang film
![Diding Boneng ditemui di rumahnya yang ambruk karena hujan, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (29/2025). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/29/76342-didin-boneng.jpg)
Saat ditanya mengenai honor pertamanya di film, Diding Boneng mengaku tidak pernah meminta bayaran di awal.
"Honor pertama saya murah. Kecil dan saya nggak tahu. Saya nggak minta. Akhirnya dikasih aja," kenangnya.
Pria yang dikenal luwes berinteraksi dengan aktor-aktor senior lain ini akhirnya mengungkap nominal bayaran pertamanya itu.
"Rp150 ribu," sebutnya.
Dari teater, film, sinetron hingga tercipta nama 'Boneng'
Nama 'Boneng' yang kini lekat sebagai nama panggungnya ternyata bukan berasal dari nama lahir Diding Boneng. Nama itu didapatkan dari peran yang ia mainkan dalam sebuah serial televisi.
"Di serial Rumah Masa Depan itu saya main. Peran saya namanya Boneng," jelasnya mengenai asal-usul nama bekennya.
![Diding Boneng ditemui di rumahnya yang ambruk karena hujan, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (29/2025). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/29/63858-didin-boneng.jpg)
Kembali ke teater, Diding Boneng mendedikasikan hidup untuk teater
Diding Boneng sukses di film maupun sinetron. Namun ia sama sekali tak melupakan panggung teater.
"Saya nggak pernah berhenti di teater," tegasnya.
Hingga kini, Diding Boneng masih aktif berlatih dan sesekali pentas di Matraman, Jakarta. Ia pun berkomitmen untuk terus berkesenian di panggung teater selama raganya masih mampu.
"Insya Allah sampai mati saya nggak akan tinggalin teater," ucap Diding Boneng.
"Khusus teater, itu komit saya," pungkasnya.