4. Kurangi kecepatan
Jika suhu lingkungan meningkat sangat tinggi alias panas, jangan paksakan diri untuk mengeluarkan energi sama seperti saat suhu tidak panas.
Hati-hati juga jangan mengikuti olahraga yang sama persis seperti yang dilakukan teman-teman Anda yang lebih bugar. Lakukan olahraga dengan kecepatan yang stabil agar tidak berisiko mengalami peningkatan suhu tubuh yang terlalu cepat.
5. Pakai baju olahraga yang tepat
Olahraga saat cuaca panas membutuhkan kaos yang berbahan ringan dan longgar agar keringat mudah menguap. Pakaian juga sebaiknya berwarna cerah agar tidak mudah menyerap panas dari sinar matahari.
Pilih pakaian dengan bahan seperti coolmax, drymax, smartwool, atau polypropylene yang memiliki pori-pori kecil di bahannya sehingga penguapan keringat lebih mudah, dan baju tidak mengunci panas di sekitar kulit.
Jangan menutupi tubuh dengan pakaian berlapis-lapis berlebihan. Ketika Anda berolahraga di bawah suhu yang panas, lalu menutupi tubuh dengan pakaian yang berlapis-lapis seperti jaket, maka tubuh akan jadi semakin panas. Risiko heat stroke pun semakin besar.
Selain baju, menggunakan topi yang dan kacamata hitam juga pilihan yang tepat untuk melindungi area kepala. Pilih topi yang bahannya tidak tertutup rapat sehingga kepala mudah berkeringat. Pilih topi yang bahannya memungkinkan adanya pertukaran udara di area kepala.
6. Gunakan sunscreen
Baca Juga: Keren, Camila Mendes Meratakan Make Up Pakai Pancake
Sebelum olahraga, oleskan sunscreen alias tabir surya secara merata pada tangan, kaki, dan bagian tubuh yang akan terpapar langsung sinar matahari. Menggunakan sunscreen bukan hanya untuk menjaga warna kulit, sunscreen juga bisa membantu mencegah heat stroke.
Paparan sinar matahari yang terlalu menyengat dapat mengurangi kemampuan kulit untuk mendinginkan dirinya sendiri.
Maka itu, diperlukan sunscreen agar kemampuan kulit untuk meredam panas tidak terganggu saat melakukan olahraga di cuaca panas.