Dewi Perssik Berduka, Ini Efek pada Tubuh Saat Kehilangan Orang Tercinta

Minggu, 09 Juni 2019 | 21:42 WIB
Dewi Perssik Berduka, Ini Efek pada Tubuh Saat Kehilangan Orang Tercinta
Ayah Dewi Perssik bersama sang ayah [Instagram]

Suara.com - Suami Dewi Perssik, Angga Wijaya, mengatakan sang istri sudah mau mengikhlaskan kepergian ayahnya, Mochammad Aidil.

Seperti yang dikabarkan, ayah Dewi Perssik meninggal dunia pada Minggu (9/6/2019) ini, pukul 14.45 WIB di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan. Memang beberapa waktu ini ayah Depe dirawat di rumah sakit akibat menderita komplikasi diabetes, penyakit ginjal dan paru-paru.

Keluarga besar Dewi Perssik pun sudah berkumpul di rumah sakit, tempat jenazah disemayamkan untuk sementara waktu.

"Sebagian keluarga sudah di sini, semua (anak-anak almarhum) ada di sini," ujar Angga saat ditemui tim Suara.com di rumah sakit.

Nantinya, jenazah akan langsung diberangkatkan ke bandara untuk dimakamkan di Jember. Namun, belum dapat dipastikan kapan tepatnya karena belum selesai dengan administrasi rumah sakit.

"Dari sini langsung ke bandara. Belum tahu gimananya, masih tunggu kepastian dokternya bisa keluar dari rumah sakitnya jam berapa," tukasnya.

Kepergian sang ayah tentu menjadi duka mendalam bagi Dewi Perssik, mengingat sang pedangdut kondang ini sangat dekat dengan mendiang ayahnya.

Tidak ada perbaikan yang mudah untuk mengatasi rasa kehilangan orang yang dicintai. Ini adalah rasa sakit yang akan berkurang seiring waktu, tetapi itu mungkin tidak pernah hilang sepenuhnya.

Melansir Mayo Clinic, kebanyakan orang berduka akan memiliki periode kesedihan, mati rasa, dan bahkan rasa bersalah hingga marah. Tapi secara bertahap perasaan ini akan mereda.

Baca Juga: Jenazah Ayah Dewi Perssik Akan Diterbangkan ke Jember Malam Ini

Inilah yang akan dirasakan seseorang saat orang kehilangan orang yang dicintainya.

1. Fisik melemah

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Immunity, dilansir The Atlantic, menemukan kehilangan orang yang dicintai membuat seseorang lebih rentan terjadap penyakit menular, khususnya pada orang yang lebih tua.

Ini adalah efek dari hormon stres kortisol, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, diimbangi oleh hormon yang disebut DHEA, yang meningkatkan efektivitas neutrofil (sel darah putih yang digunakan untuk melawan infeksi).

Tetapi sekitar usia 30, tingkat DHEA seseorang mulai turun, membuat sistem kekebalan tubuh mereka lebih rentan terhadap pengaruh kortisol pada saat stres.

2. Berisiko terkena serangan jantung

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI