Hari Donor Darah Sedunia, Ini 4 Mitos Kuno yang Masih Dipercaya

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Sabtu, 15 Juni 2019 | 03:00 WIB
Hari Donor Darah Sedunia, Ini 4 Mitos Kuno yang Masih Dipercaya

Suara.com - Hari donor darah sedunia selalu diperingati setiap tanggal 14 Juni. Peringatan hari donor darah sedunia menjadi momen  ucapan terima kasih kepada para donor darah sukarela yang tidak dibayar atas pemberian darah dan secara tidak langsung sebagai penyelamat jiwa bagi mereka yang membutuhkan darah. 

WHO berharap momen ini bisa meningkatkan kesadaran akan perlunya donor darah secara teratur untuk memastikan bahwa semua masyarakat menjadi bagian integral dari cakupan kesehatan universal.

Banyak yang masih merasa takut dan tak mau melakukan donor darah karena dihantui oleh beberapa mitos yang sudah ketinggalan zaman.

Berikut, mitos-mitos soal donor darah yang sebaiknnya tak lagi dipercaya.

Donor darah di LTC Glodok, Jakarta, Sabtu (16/9).
Donor darah [Suara.com]

1. Penyakit kronis tak boleh donor darah

Donor darah memang tidak disarankan untuk pengidap penyakit HIV dan Hepatitis. Namun, orang dengan penyakit kronis lain seperti penyintas kanker, diabetes, dan kolesterol boleh donor darah asalkan terkontrol.

2. Takut pingsan

Mitos takut pingsan saat mendonorkan darah masih dipegang sebagian orang. Ini dirasa terlalu melebihkan, menurut survei Ohio University.

Selain itu, penulis survei ini juga mengatakan jika kadang orang juga melebih-lebihkan rasa sakit.

Baca Juga: Remaja Perempuan yang Donor darah Berisiko Kekurangan Zat Besi?

3. Orang bertato tidak boleh donor darah

Jika tato berumur kurang dari satu tahun, maka kemungkinan kamu tidak akan bisa mendonorkan darah. Pasalnya antibodi dapat dideteksi selama periode ini jika jarum terinfeksi virus.

Namun jika kamu pergi ke tempat tato berlisensi maka kemungkinan infeksi akan sangat rendah. Sehingga kamu bisa menjalani transfusi darah.

4. Bebas melakukan apa saja setelah donor darah

Ada sejumlah aktivitas fisik yang harus kamu ikuti setelah menyumbangkan darah. Selama 24 jam pertama, hindari melakukan olahraga berat seperti angkat beban.

Jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Jauhi alkohol dan juga jaga perban selama beberapa jam kemudian bersihkan daerah tersebut dengan sabun dan air.

Dalam situs resminya, Jumat (14//6/2019), WHO juga merilis 8 pesan kunci dalam kampanye hari donor darah sedunia tahun ini.

 
1. Dunia membutuhkan cukup darah yang aman untuk semua orang yang membutuhkan.

2. Setiap beberapa detik, seseorang, di suatu tempat, membutuhkan darah.

3. Transfusi darah dan produk darah menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun.

4. Kesehatan adalah hak asasi manusia; setiap orang di dunia berhak memiliki akses dalam melakukan transfusi darah yang aman, kapan dan di mana mereka membutuhkannya.

5. Donasi darah rutin diperlukan di seluruh dunia untuk memastikan individu dan masyarakat memiliki akses mencari produk darah dan darah yang aman dan berkualitas.

6. Setiap orang yang dapat mendonorkan darah harus mempertimbangkan untuk melakukan sumbangan sukarela yang teratur dan tidak dibayar, sehingga semua negara memiliki persediaan darah yang memadai.

7. Membangun komitmen untuk sumbangan rutin demi kemaslahatan kesehatan antar sesama manusia.

8. Mendorong akses donor darah yang aman dan mencari produk darah yang aman.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI