Suara.com - Saat musim dingin, flu dan pilek seakan menjadi penyakit yang dengan cepat merebak di masyarakat. Terlebih jika salah seorang orang terdekat mengalaminya.
Untuk mengobatinya, Anda perlu tahu apa yang benar dan tidak tentang flu dan pilek. Jangan sampai masih percaya dengan beberapa mitos berikut yang dilansir dari Parent.com:
1. Kedinginan membuat flu bertambah buruk
Kita tahu bahwa virus flu dapat adalah penyebab pilek.
Tetapi, merasa kedinginan seperti pergi tanpa menggunakan jaket atau pakaian hangat tidak akan memperburuk gejala flu.
"Aku rasa ini berasal dari orang-orang yang menyadari bahwa lebih banyak orang sakit selama musim dingin, dan itu memang terjadi," ujar Susan Coffin, MD, direktur medis pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Anak Philadelphia.
Jadi, penyebab yang tepat adalah kedekatan. Ketika semua orang berkumpul, lalu mereka menyentuh tangan atau bersentuhan dengan orang yang sudah terinfeksi virus flu.
2. Tidak mengalami demam berarti tidak tertular
Faktanya, virus flu akan tetap menular selama dua hingga tiga hari pertama, tidak peduli Anda demam atau tidak, menurut National Institute of Health.
Baca Juga: 231 Orang Meninggal, Australia Siaga Masuki Puncak Musim Flu pada Agustus
Menurut seorang ibu rumah tangga bernama Mary Linda Swiatek, penularan flu dapat mendahului gejala yang terlihat.
Fase menular dari virus flu biasanya berakhir pada hari ke 7 sampai 10. Orang dewasa dan anak yang lebih tua dengan pilek umumnya mengalami demam rendah atau tanpa demam.

3. Pilek bisa berubah menjadi flu
Flu dan pilek disebabkan oleh berbagai virus, jadi flu tidak bisa 'berubah' menjadi flu. Jika Anda atau anak Anda terserang flu, itu disebabkan oleh virus flu.
Karena kedua jenis penyakit ini memiliki gejala yang sama, mungkin sulit untuk membedakan antara keduanya berdasarkan apa yang Anda rasakan.
4. Flu tidak begitu serius