Temuan Baru Virus Corona Wuhan, Kemungkinan Dapat Menular Lewat Fecal Oral

Senin, 03 Februari 2020 | 16:35 WIB
Temuan Baru Virus Corona Wuhan, Kemungkinan Dapat Menular Lewat Fecal Oral
Ilustrasi paru-paru yang terinfeksi virus corona wuhan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak virus corona atau 2019-nCoV di Wuhan pertama kali merebak, para pakar menyarankan masyarakat untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari penularan melalui udara.

Selain udara, 2019-nCoV juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi dan melalui mata.

Sekarang, sebuah temuan baru menunjukkan dugaan bahwa virus juga terdapat di kotoran manusia. Dugaan ini didasarkan pada gejala pasien yang terinfeksi, yaitu diare.

Ilmuwan China telah menemukan jejak genetik virus corona baru di dalam kotoran beberapa pasien yang terinfeksi, kemungkinan mengindikasikan cara penularan baru.

Dilansir South China Morning Post, temuan baru dari Shenzhen Third People's Hospital ini meningkatkan kemungkinan penularan melalui fecal oral.

Virus Corona. (Antara)
Virus Corona. (Antara)

Artinya, virus dapat masuk ke mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus corona.

Adanya RNA 2019-nCoV atau asam ribonukleat, sebuah molekul yang membawa kode genetik pada beberapa virus, mengindikasikan penyakit itu dapat hidup di kotoran.

Hasil ini pun menggemakan temuan serupa di tempat lain, termasuk di Wuhan dan Amerika Serikat, di mana ilmuwan juga mengatakan bahwa kemungkinan virus dapat ditularkan melalui kotoran manusia.

Para ilmuwan pun menyimpulkan bahwa virus ini dapat ditularkan 'ke tingkat tertentu' melalui transmisi fecal oral.

Baca Juga: Antisipasi Corona, Mentan Inspeksi Pengawasan Karantina di Soekarno-Hatta

"Dokter, terutama ahli pencernaan, harus memerhatikan dengan cermat gejala pneumonia atipikal yang disebabkan oleh infeksi virus corona baru, dan mengambil perlindungan pribadi terhadap muntahan dan kotoran (pasien)," kata peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI