Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam pengembangan produk aromaterapi dari tanaman eucalyptus.
Kerjasama dilakukan untuk pengembangan penelitian menuju tahapan uji klinis kepada pasien yang terpapar virus corona.
"Kerjasama yang akan kita lakukan dari hasil riset pertama di laboratorium mudah-mudahan akan menghasilkan perkembangan yang positif pada tahap uji klinis. Untuk itu, kami akan mensupport terus apa yang sudah dilakukan oleh Kementan dan saya rasa ini adalah langkah yang besar bagi bangsa kita," ujar Ketua IDI Daeng Muhammaf Faqih melalui keterangan pers yang diterima Suara.com, Selasa (7/7/2020).
Daeng mengatakan, rencananya riset bakal dilakukan secara terstruktur memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di Indonesia. Ini juga jadi langkah positif potensi Indonesia mampu menemukan obat untuk virus corona.
Ini juga salah satu cara mengatasi permasalahan kesehatan dengan kekayaan sumber daya alam, apalagi negara-negara di seluruh dunia tengah berlomba-lomba mencari antivirus SARS CoV 2.
"Saya kira apapun akan dilakukan dalam membantu negara mengatasi berbagai permasalahan. Kementan sudah melakukan itu," kata Daeng.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan Fadjry Djufry optimis inovasi yang dilakukan akan memberikan dampak dan manfaat yang besar bagi masyarkat Indonesia.
"Mudah-mudahan ini langkah awal untuk menjawab semua keraguan atas apa yang kita sudah hasilkan meski sebatas uji laboratorium dan masih perlu uji lainnya," ujar Fadjry.
Sebelumnya, Kementan sudah lebih dulu bekerjasama dengan fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin dan fakultas kedokteran Universitas Indonesia dalam melakukan pengembangan penelitian dan riset. Dalam kerjasama ini, Kementan berencana akan mengkormesilkan produk inovasi melalui lisensor pihak swasta yang melisensi produk dari Kementan.
Baca Juga: Kalung Anti Corona akan Diproduksi Massal, Kementan Sebut Harga Terjangkau