Sembuh dari Covid-19, Mendagri India Kembali Dirawat di Rumah Sakit

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 19 Agustus 2020 | 04:05 WIB
Sembuh dari Covid-19, Mendagri India Kembali Dirawat di Rumah Sakit
Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) India, Amit Shah, kembali harus menjalani perawatan di rumah sakit pada Selasa (18/8/2020), setelah sembuh dari Covid-19.

Amit Shah mengaku mudah lelah dan mengalami nyeri di sekujur tubuh.

Shah, orang dekat Perdana Menteri India Narendra Modi dan orang kedua di kabinet, dirawat di rumah sakit milik pemerintah All India Institute for Medical Sciences di New Delhi.

"Ia nyaman di ruangan inap dan bekerja dari rumah sakit," terang pihak RS, seraya menegaskan, hasil tes menunjukkan Shah negatif Covid-19.

Shah merupakan politisi dengan jabatan paling tinggi di India yang terserang Covid-19.

Sementara itu, kepala perusahaan farmasi Biocon Ltd, Kiran Mazumdar Shaw, pada Senin menyatakan ia positif mengidap Covid-19.

India menempati urutan ketiga untuk negara dengan jumlah pasien positif terbanyak dunia.

Di atas India, Amerika Serikat menempati urutan pertama, diikuti oleh Brazil pada urutan kedua.

Rata-rata kasus harian di India sejak 30 Juli terus naik di atas angka 50.000 pasien.

Baca Juga: Rampas dan Cium Jenazah Covid-19, Pria Malang Kena Pasal Berlapis

Per Selasa (18/8/2020), jumlah kasus positif bertambah 55.079, sementara angka korban jiwa naik 876 sehingga totalnya mencapai 51.797 jiwa.

Sejauh ini, jumlah pasien positif di India telah melampaui angka 2,7 juta jiwa.

Tingkat penyebaran Covid-19 di New Delhi dan Mumbai mulai stabil, tetapi di kota-kota kecil seperti Pune dan Bangalore, jumlah pasien positif terus naik.

Otoritas di Pune pada Senin mengatakan 51,5 persen dari orang-orang yang menjalani pemeriksaan antibodi di lima daerah paling terdampak menunjukkan jejak virus.

Artinya, tingkat penularan lebih tinggi dari laporan resmi pemerintah.

"Ini (hasil pemeriksaan) merupakan satu-satunya informasi yang dapat diandalkan untuk mengetahui tingkat penularan di India," kata seorang ahli virologi klinis, T Jacob John.

Ia merupakan pensiunan profesor di Christian Medical College, negara bagian Tamil Nadu.

"Survei antibodi menunjukkan tingkat penularan yang riil beberapa kali lebih tinggi daripada hasil tes antigen dan RT-PCR," terang dia. [ANTARA]

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI