Sebuah studi observasi
Huang mengatakan penjelasan untuk efek antitumor obat belum jelas. Ini bisa berkaitan dengan dampak menguntungkan pada DE pada fungsi kekebalan, mengurangi kematian sel dan sensitivitas kemoterapi, katanya.
Tetapi sampai para peneliti bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik, "tidak disarankan bagi pasien kanker usus besar untuk mendapatkan obat ED untuk mengendalikan kanker mereka saat ini," kata Huang.
"Bukti saat ini tidak cukup untuk memberikan rekomendasi, karena studi kami adalah studi observasional," tegasnya. "Uji klinis diperlukan untuk memastikannya."

Namun, Dr Andrew Chan, seorang profesor di Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital di Boston yang meninjau penelitian tersebut, mengatakan bahwa temuan itu menarik.
"Pekerjaan memperluas studi sebelumnya dari kelompok ini yang menunjukkan bahwa obat-obatan ini dapat mengurangi risiko pengembangan kanker kolorektal," katanya. "Secara biologis juga masuk akal bahwa obat-obatan ini mungkin memiliki efek anti-kanker, karena mereka diketahui memblokir protein tertentu yang mungkin berperan dalam perkembangan kanker."
Penemuan ini baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.