Siap Hadapi Gelombang Kedua, Thailand Buka Perbatasan untuk Turis Asing?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 17:38 WIB
Siap Hadapi Gelombang Kedua, Thailand Buka Perbatasan untuk Turis Asing?
Bandara Suvarnabhumi Thailand. (Photo by Joy Presbitero on Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami memenangkan putaran pertama karena kepercayaan antara orang-orang dan dokter. Kami yakin kami akan melalui ini," tambah dia.

Sophon Mekthon, ketua Organisasi Farmasi Pemerintah (GPO), telah memastikan pasokan masker wajah, masker N95, dan alat pelindung diri (APD) cukup jika terjadi gelombang kedua Covid-19.

Secara khusus, GPO telah bekerja dengan Asosiasi Manufaktur Tekstil Thailand dan Departemen Layanan Sains untuk membuat peralatan berkualitas tinggi, ujar Sophon.

Opas Karnkawinpong, pejabat direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) mengatakan pihaknya memiliki sekitar 1.000 tim investigasi cepat dan berencana untuk melipatgandakan jumlahnya.

Tujuannya adalah untuk mengendalikan gelombang infeksi lebih lanjut dalam tiga hingga empat pekan dan mengurangi tingkat kematian hingga di bawah 1,4 persen, kata Opas.

Turis China Batal Datang

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Anupong Paojinda mencontohkan, masa karantina wajib bagi wisatawan masih 14 hari dan belum dikurangi menjadi 10 hari karena perlu studi lebih lanjut.

Phuket, kata dia, telah bersiap untuk menerima kelompok turis pertamanya dari China yang diharapkan tiba minggu ini di bawah skema STV yang bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi Thailand.

Sekelompok 120 turis dan pengusaha China telah dijadwalkan tiba di Thailand pada Kamis, tetapi perjalanan mereka ditunda.

Baca Juga: Ingin Indonesia Tetap Jadi Pilihan Turis, Ini Strategi Wishnutamatama

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn menegaskan inisiatif menyambut turis asing kembali ke Thailand di bawah skema visa khusus turis (STV) akan berjalan sesuai rencana, meski mungkin tertunda karena dokumen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI