Tempat fasilitas publik yang padat, seperti panti jompo, penjara, atau rumah sakit, dibuat untuk mengisolasi orang-orang positif virus corona.
"Jika seseorang tidak benar-benar positif, kami dapat mengirim mereka ke lubang kematian," kata Valerie Fitzhugh, ahli patologi di Universitas Rutgers di New Jersey.
- Perawatan yang terlewat atau tidak tepat
Orang dengan flu atau Covid-19 sering menunjukkan gejala serupa, tetapi mungkin hanya dites untuk satu gejala pada satu waktu.
Jika pasien diberi diagnosis Covid-19 yang salah, orang tersebut dapat kehilangan perawatan yang dapat meringankan penyakitnya, atau diberi terapi mahal yang justru tidak membantu mempercepat pemulihannya.

- Rasa aman yang palsu
Bukti menunjukkan kebanyakan orang yang sudah 'melawan' virus corona mempertahankan tingkat kekebalan.
Para ilmuwan belum tahu sampai kapan kekebalan ini bertahan, tetapi CDC mencatat infeksi ulang tidak mungkin terjadi dalam 90 hari berikutnya. Lalu, orang yang sebenarnya tidak memiliki gejala dalam jangka waktu ini tidak perlu menjalani tes lagi.
Jadi, jika seseorang tidak melakukan pengujian virus corona, maka akan membahayakan kesehatannya dan dapat membahayakan seluruh orang di sekitarnya, kata Catherine O'Neal, spesialis penyakit menular di Louisiana State University.
Baca Juga: Airlangga Bantah Pemerintah Batal Beli Vaksin Covid-19 AstraZeneca