Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Benarkah Tubuh Langsung Kebal Virus Corona?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 04 Januari 2021 | 17:50 WIB
Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Benarkah Tubuh Langsung Kebal Virus Corona?
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]

Suara.com - Vaksin Covid-19 dipercaya menjadi salah satu cara untuk bisa menghentikan pandemi yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini. Dengan adanya vaksin, diharapkan bahwa tubuh manusia akan memunculkan kekebalan yang bisa menghalau virus tersebut.

Meski demikian, di masyarakat sendiri masih banyak pertanyaan mengenai vaksin Covid-19. Salah satunya soal apakah seorang yang disuntik vaksin Covid-19?

Dikutip dari ANTARA, Vaksinolog dan spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menjelaskan, kekebalan tidak akan langsung ada ketika vaksin selesai disuntikkan.

Menurut Dirga, kekebalan baru terbentuk 10-14 hari setelah suntikannya lengkap. Seperti diketahui setiap orang disebut butuh dua vaksin Covid-19.

Dirga juga menjelaskan, bahwa komponen virus yang ada di dalam vaksin membantu tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit, termasuk dalam vaksin Covid-19.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

"Saat vaksin COVID-19 disuntikkan, maka tubuh akan mengenali ada komponen virus yang disuntikkan ke kita. Komponen virus ya, bukan virusnya," kata dr. Dirga.

Tubuh yang telah disuntikkan vaksin itu kemudian akan membentuk antibodi yang berfungsi sebagai "pasukan" yang melawan virus Covid-19.

Lebih lanjut, dokter yang bertugas di RS Omni Pulomas tersebut juga mengatakan bahwa tubuh akan membentuk sel memori yang punya kemampuan mengingat. Sehingga setelah divaksin, orang yang terpapar virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, maka antibodi akan langsung diproduksi.

"Inilah keunggulan vaksin dibandingkan upaya metode pencegahan, dapat memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik di mana antibodinya spesifik terbentuk terhadap Covid-19," tegasnya.

Baca Juga: Profesor Oxford Khawatir Mutasi Covid-19 di Afrika Pengaruhi Kerja Vaksin

Sebelumnya, pemerintah telah merencanakan vaksinasi yang akan dilakukan selama 15 bulan dimulai pada Januari 2021 hingga Maret 2022.

Menurut rencana tersebut, gelombang pertama vaksinasi akan dilakukan dalam periode Januari-April 2021 terhadap 1,3 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas pelayanan publik, dan 21,5 juta lansia.

Gelombang kedua sendiri rencananya akan dilakukan pada April 2021-Maret 2022 dengan pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta orang.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI