Dari 67 sampel dari Stellenbosch, sebanyak 58 sampel adalah varian yang sama yang ditemukan di Nelson Mandela Bay.
Ia pun mempertimbangkan anggur Stellenbosch mana yang akan ia pilih, dan ia berencana untuk meminta yang paling mahal.
Beberapa hari kemudian, pada 4 Desember, ia mengirim email ke pejabat Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang bekerja di bidang SARS-CoV-2 Virus Evolution Working Group.
"Aku ingin meminta agenda tambahan mendesak hari ini utnuk meningkatkan peringatan tentang beberapa temuan awal dari Afrika Selatan," tulisnya dalam email.
WHO memberi izin, dan ia langsung memberi tahu ilmuwan lain di seluruh dunia tentang varian baru virus corona yang ia temukan di Afrika Selatan.
Dia mencatat bahwa virus bermutasi pada protein lonjakan N501Y, dan ia meminta mereka untuk mencari mutasi serupa di negara masing-masing.
Andrew Rambaut, seorang profesor di Universitas Edinburgh, memeriksa database genom Inggris dan menemukan ada varian yang mengandung mutasi N501Y.
Varian tersebut ternyata yang menyebar secara cepat di beberapa bagian tenggara Inggris. Setelahnya, mereka mempublikasikan temuan ini pada 20 Desember.
Baca Juga: Virolog Ungkap Dampak Mengerikan dari Mutasi Virus Corona