Pada 4 Oktober 2020, Tina pun dinyatakan meninggal dunia karena tidak bisa bertahan hidup melawan virus corona Covid-19 dalam tubuhnya.
Karena kematian Tina, Devalin dan anak laki-laki yang masih berusia 6 tahun mengalami trauma. Apalagi mereka juga sempat dinyatakan positif virus corona Covid-19 sampai akhirnya pulih kembali.
Namun, Devalin justru merasa bersalah karena mampu melawan virus corona Covid-19 dan pulih, yak seperti istri tercintanya.
"Saya tahu tidak ada yang bisa mengisi kekosongan atau menyembuhkan luka, tetapi saya membutuhkan kekuatan mental dan keberanian serta keluar dari trauma untuk membesarkan anak sendirian," jelas Devalin dikutip dari Times of india.
Devalin mengatakan bahwa anak laki-lakinya masih terlalu muda unutk memahami semuanya. Tapi, Devalin bisa merasakan anaknya tertekan, gelisah dan sulit diatur.
Akibatnya, Devalin justru kehilangan kepercayaan diri bahwa saya akan mampu bertahan sampai putra saya tumbuh dan menjadi mandiri.
"Ada ketakutan terus-menerus yang membuat saya bertanya pada diri sendiri apakah saya akan mencintai cukup lama untuk memberinya kehidupan yang baik. Karena, sebagian dari dirinya ingin mati untuk menyusul istrinya di surga," jelasnya.