"Jelas ada preferensi ini. Kami tidak menduganya. Apakah itu berarti virus lebih mungkin menginfeksi glolongan darah A, saya rasa, kami tidak tahu," sambung Stowell.
Ahli imunohematologi di Josep Carreras Leukaemia Research Institute Barcelona, Fumiichiro Yamamoto, berpendapat bahwa hasil ini mungkin tdiak mencerminkan apa yang terjadi dalam tubuh manusia, mengingat data ini diambil dari eksperimen laboratorium.
Selain itu, di dalam tubuh ada zat lain bersaing untuk mengikat antigen golongan darah yang sama, jadi tidak jelas berapa banyak partikel virus corona yang akhirnya akan menempel.
Terlebih lagi, Yamamoto menambahkan, antigen tipe A yang ditemukan di permukaan sel saluran napas juga bisa disekresikan di tempat lain di tubuh, seperti di air liur.
"Itu berarti virus berpotensi mengikat antigen yang mengambang bebas ini juga, mengurangi jumlah partikel virus yang mencapai sel pernapasan," lanjutnya.
Karenanya, Stowell mengatakan studinya merupakan langkah pertama yang penting, dan studi lain harus dilakukan untuk menentukan apakah golongan darah memengaruhi kemampuan virus dalam menginfeksi sel atau tidak.