Selain itu, Anda juga tidak boleh meninggalkan pasien sendirian dan sibuk mencari obat resep, sebelum menghubungi ambulans.
2. Memberi aspirin
Jika pasien serangan jantung masih dalam kondisi sadar, Anda bisa memberikan tablet aspirin dosis penuh 300 mg sampai ambulans datang. Mintalah pasien mengunyah tablet aspiring secara perlahan dan jangan langsung ditelan. Karena, mengunyah aspirin akan membantu obat lebih cepat meresap dalam aliran darah.
Jika pasien serangan jantung tidak responsif, jangan masukkan obat apapun ke dalam mulutnya, kecuali obat penyakit jantung yang sudah diresepkan.
3. Pantau kondisi pasien
Di samping menunggu bantuan medis datang, Anda harus terus memantau pernapasan pasien, deteksi denyut nadi pasien dan tingkat respons pasien. Waspadalah, pasien serangan jantung bisa mengalami syok fisik yang mengancam jiwa yang bisa disebabkan oleh serangan jantung.
Jika pasien kehilangan kesadaran, buka jalan napasnya, periksa napasnya dan persiapkan diri untuk menangani seseorang yang tidak responsif. Anda mungkin perlu melakukan pertolongan pertama RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Bila pasien sudah menggunakan AED (automated external defibrillator), biarkan mesin tetap hidup dan biarkan bantalannya tetap terpasang di tubuh pasien meskipun mereka sudah pulih.
4. Memberikan RJP
Baca Juga: Fakta Mutasi Baru Virus Corona Varian Delta Plus, Seberapa Berbahaya?
Pertolongan pertama terakhir yang bisa Anda lakukan untuk pasien serangan jantung adalah Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR (cardiopulmonary resuscitation). Biasanya, Anda diminta melakukan pertolongan pertama ini oleh petugas medis dari rumah sakit yang Anda hubungi.