Suara.com - Setelah sempat mengalami lockdown karena infeksi varian Delta, Australia kini tengah menghadapi dilema gegara infeksi COVID-19 varian Omicron.
Dalam laporannya, otoritas kesehatan Australia mencatat lagi rekor kasus COVID-19 pada Selasa (28/12/2021) ketika wabah varian Omicron mengganggu pembukaan kembali perekonomian.
Negara itu melaporkan 10.269 kasus baru COVID-19 pada Senin (27/12), berdasarkan penghitungan data negara bagian oleh Reuters.
Angka itu sekali lagi melampaui puncaknya pada Minggu (26/12) setelah Australia bergulat dengan rencana pembukaan kembali sementara varian baru itu merajalela.

Negara Bagian Australia Selatan yang sudah mengalami lonjakan belum melaporkan angka terakhirnya.
Kematian akibat COVID-19 bertambah lima sehingga totalnya menjadi lebih dari 2.200 sejak awal pandemi.
Otoritas tidak memberikan keterangan spesifik terkait adanya kematian baru yang terkait dengan Omicron.
Varian Omicron, yang disebut para ahli kesehatan lebih menular tapi lebih jinak dari varian sebelumnya, mulai menyebar di Australia di saat negara itu memulai rencana untuk membuka kembali perekonomian secara permanen setelah hampir dua tahun memberlakukan buka-tutup penguncian atau lockdown.
Dengan jumlah kasus yang kembali meningkat, meskipun tingkat vaksinasi penduduk berusia 16 tahun ke atas mencapai 90 persen lebih, para kepala negara bagian sudah mengambil kembali tindakan pencegahan, seperti wajib memakai masker dan melapor diri dengan memindai kode QR di tempat-tempat publik.
Baca Juga: Vietnam Temukan Kasus Covid-19 Varian Omicron Pertama, Berasal dari Pasien Asal Inggris
Kenaikan jumlah kasus juga mendorong kewajiban untuk menjalani isolasi mandiri bagi ribuan pekerja perhotelan, hiburan, dan penerbangan --sektor-sektor yang paling terdampak oleh penguncian.
Akibatnya, pertunjukan teater dibatalkan, restoran ditutup, dan penerbangan ditunda.
Wabah itu juga telah memicu dimulainya kembali kekacauan politik dalam negeri yang sebagian besar menggambarkan kondisi pandemi karena beberapa negara bagian menepis perintah untuk mencabut kendali perbatasan internal.
New South Wales (NSW) yang beribu kota Sydney dan berpenduduk sepertiga dari 25 juta populasi Australia, meminta tetangganya, Queensland, untuk mengganti kewajiban tes kesehatan di titik keberangkatan dengan tes cepat antigen di titik kedatangan bagi orang-orang yang bepergian ke sana.
Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard mengatakan seperempat dari tes kesehatan di negara bagiannya adalah “tes turis” untuk orang-orang tak bergejala.
Kondisi itu membawa tekanan berat terhadap sistem kesehatan, di antaranya antrean panjang tes dan waktu tunggu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya.