Suara.com - Ketika trauma kembali teringat, biasanya seseorang akan merasakan beberapa gejala. Seperti tangan mulai berkeringat, jantung berpacu cepat, hingga perasaan panik luar biasa.
Trauma bukan hanya reaksi emosional dan psikologis, tetapi bisa bermanifestasi menjadi reaksi fisik terhadap peristiwa intens.
"Gejala fisiologis semacam itu sangat umum pada penderita PTSD (gangguan stres pasca-trauma), serta menjadi respons trauma umum yang lebih luas," jelas psikolog klinis dan pendiri COPE Psychology, Rubin Khoddam.
Ia menambahkan kepada USA Today bahwa seiring waktu respons fisik akan berdampak besar pada tubuh penderita.
Namun, kondisi ini dapat diringankan dengan berbagai perawatan, salah satunya yoga.

"Air mata bisa keluar, emosi bisa muncul. Terkadang ingatan bisa muncul," ujar konselor kesehatan mental klinis Jenn Turner, menjelaskan apa yang terjadi selama sesi perawatan trauma.
Reaksi tubuh terhadap trauma
Penulis The Modern Trauma Toolkit, Christine Gibson, mengatakan bahwa ia biasanya melihat dua jenis respons fisik saat menangani pasien trauma.
Beberapa dari pasien memiliki jenis respons 'lawan atau kabur', yang tanda-tandanya termasuk ketegangan otot, jantung berdebar dan berkeringat karena tubuh perlu diaktifkan.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Selama Pandemi Covid-19, Baik untuk Fisik dan Psikologis
Sementara yang lainnya mengalami respons 'membeku', yang dapat terlihat seperti seseorang yang kesulitan bergerak atau bangun dari tempat tidur.