Suara.com - Konsumsi rokok di seluruh dunia masih terbilang tinggi, tidak terkecuali di Indonesia. Zat adiktif yang ada di dalamnya membuat seorang yang mengonsumsinya cenderung ketergantungan.
Selain dari itu, di masyarakat sendiri masih kerap tersebar mitos yang dipercaya secara luas. Dilansir dari Healthshots, berikut ini mitos terkait rokok seperti diungkapkan oleh Kepala Departemen Onkologi Radiasi dari Rumah Sakit Shalimar Bagh, Dr. Vineeta Goel.
Mitos Pertama: Rokok Filter Lebih Aman
Faktanya, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa rokok filter lebih aman. Namun, mitos ini lebih dipercaya bahwa rokok filter lebih baik dibanding non-filter. Meski demikian, rokok filter tidak melindungi seorang dari bahan kimia yang terkandung dalam rokok.
“Rokok ini dirancang untuk membuat partikel asap lebih kecil, yang membuat nikotin lebih mudah diserap,” ungkap Dr. Vineeta.
Mitos Kedua: Rokok Bisa Menghilangkan Stres
![Ilustrasi rokok kretek. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/01/15/o_1b6gg6ivd5d58qp1kmf12es2oba.jpg)
Mungkin mitos ini sering terdengar di kalangan masyarakat, salah satunya merokok bisa menghilangkan stres. Namun, benarkah demikian? Ternyata merokok tidak bisa mengurangi stres, yang ada bisa meningkatkan stres. Menurut Dr. Vineeta, kadar nikotin dapat menciptakan rasa sensasi secara langsung, di mana efek ini diyakini bisa mengurangi stres dan kecemasan.
“Efek ini tidak bertahan lama. Itu hanya sementara. Bahkan, ini akan meningkatkan kecanduan Anda terhadap rokok,” ungkapnya.
Mitos Ketiga: Merokok Sesekali Tidak Berbahaya
Baca Juga: Wali Kota Bobby Nasution Minta Laporkan Sekolah yang Tak Penuhi Standar Protokol Kesehatan
Faktanya Anda salah jika percaya bahwa merokok sekali tidak berbahaya. Justru, setiap kali Anda mulai merokok, itu akan melukai jantung, paru-paru, dan sel-sel di seluruh tubuh Anda.