Sehingga, orang muda yang tidak vaksinasi masih lebih mungkin mengembangkan MIS-C daripada mereka yang divaksinasi penuh
Studi ini menemukan 11 orang muda mengembangkan MIS-C setelah dosis pertama vaksinasi dengan waktu rata-rata delapan hari sejak disuntik hingga rawat inap.
Lalu, 10 orang mengembangkan penyakit sistemik setelah menerima dosis kedua dengan waktu rata-rata 5 hari sejak awal disuntik hingga rawat inap.
Sayangnya, studi ini memiliki keterbatasan, karena belum mengenalisis semua kasus MIS-C. Sehingga, para peneliti menyimpulkan hubungan antara vaksin Covid-19 terhadap MIS-C masih belum jelas.
"Pengawasan lebih lanjut mengenai MIS-C setelah vaksinasi tetap diperlukan, karena vaksinasi untuk anak-anak sudah diisinkan dandirekomendasikan bagi anak-anak yang lebih muda, yang mana rentan mengalami MIS-C," jelasnya.