6. Seroma
Seroma mirip dengan hematoma atau kumpulan cairan limfatik di permukaan kulit. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit. Risiko ini juga bisa terjadi di semua operasi, termasuk operasi plastik abdominoplasty (pengencangan perut).
Apabila kumpulan cairan tersebut cukup besar, dokter akan menyingkirkan cairan itu menggunakan jarum. Langkah ini efektif untuk menangani seroma pascaoperasi, walau tetap berisiko kumpulan cairan muncul kembali.
7. Gumpalan darah
Terbentuknya gumpalan darah menjadi risiko yang umum terjadi di banyak prosedur medis, termasuk operasi plastik. Salah satu jenis gumpalan tersebut adalah trombosis vena dalam yang terbentuk di area kaki.
Gumpalan darah harus ditangani oleh dokter, sekalipun di banyak kasus tak mengancam nyawa. Gumpalan tersebut dapat mematikan jika gumpalan darah bergerak melalui pembuluh balik menuju jantung dan paru-paru.
8. Operasi plastik gagal
Menjadi momok bagi pasien yang menjalani operasi kosmetik, hasil operasi yang tak sesuai keinginan tetap bisa terjadi. Tak hanya gagal memberikan peningkatan penampilan fisik, hasil operasi ini juga dapat menjadi lebih buruk dibandingkan sebelumnya.
9. Komplikasi anestesi
Baca Juga: Begini 6 Potret Kondisi Lucinta Luna Setelah Operasi Wajah
Anestesi atau bius adalah tindakan untuk membuat pasien hilang kesadaran beberapa saat, sehingga pasien tidak merasakan saat operasi berlangsung. Komplikasi tersebut dapat berupa infeksi paru-paru, stroke, serangan jantung, hingga kematian.
10. Kematian
Setiap operasi berisiko menimbulkan kematian pasien. Walau mungkin risiko tersebut kecil, sangat mungkin pasien meninggal dunia saat menjalani operasi. Komplikasi akibat reaksi dari obat anestesi merupakan kasus kematian yang paling banyak terjadi saat operasi.