Makan Korban Lagi, Kematian Kedua Akibat Hepatitis Misterius Kembali Dilaporkan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 29 April 2022 | 12:10 WIB
Makan Korban Lagi, Kematian Kedua Akibat Hepatitis Misterius Kembali Dilaporkan
Ilustrasi anak sakit hepatitis misterius. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wabah hepatitis misterius kembali memakan korban. Seorang anak dikabarkan meninggal akibat penyakit tersebut. Ini merupakan kejadian kedua yang dikaitkan dengan hepatitis misterius.

Orangtua telah didesak untuk waspada terhadap tanda-tanda penyakit serius, karena kasus meningkat di seluruh dunia.

Satu kematian tragis telah dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, meskipun tidak diketahui dari negara mana anak itu berasal. Sekarang kematian lain telah dikaitkan dengan wabah di AS. Demikian seperti dilansir dari The Sun.

Belum dikonfirmasi secara pasti detail kondisi anak tersebut karena kerusakan hati yang tidak dapat dijelaskan. Tetapi ini adalah bagian dari penyelidikan terhadap sejumlah kasus serupa di Wisconsin.

Lusinan anak berusia antara satu bulan dan 16 tahun telah terkena radang hati di lebih dari 12 negara.

Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)
Ilustrasi hepatitis. (shutterstock)

Saat ini para ilmuwan berpikir penyebab yang paling mungkin adalah adenovirus - virus umum yang menyebabkan gejala mirip flu dan gastro, dan biasanya sembuh tanpa masalah yang berkepanjangan.

Pada anak-anak, mereka biasanya memicu penyakit ringan, dengan peradangan hati (hepatitis) yang jarang terjadi pada anak-anak yang sehat.

Secara tradisional jenis infeksi yang disebabkan termasuk telinga, pilek, mata merah dan tonsilitis, dengan gejala termasuk batuk, sakit tenggorokan, diare dan demam.

Tetapi penyakit ini telah membuat para ilmuwan bingung, dengan sejumlah anak membutuhkan transplantasi hati.

Baca Juga: 4 Manfaat Buah Merah Papua bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Hepatitis B

Kasus telah meningkat di negara-negara termasuk AS, Inggris, Spanyol, Israel, Kanada, dan Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI